News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebih Dari Tinggi

Selalu Waspada, Bun! Ketahui 4 Dampak Polusi Udara terhadap Anak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi selalu waspada akan bahayanya dampak polusi udara terhadap anak

TRIBUNNEWS.COM - Tingkat polusi udara di Jakarta dan sejumlah kota besar lain di Indonesia tengah mengkhawatirkan masyarakat. Melansir IQAir, Indeks Kualitas Udara (AQI) dan polusi udara PM2.5 Indonesia per 7 September 2023 menunjukkan angka 154 AQI US, yang berarti tidak sehat. 

Buruknya polusi udara membuat banyak orang ramai mengeluhkan masalah kesehatan. Anak-anak pun tidak terhindar dari risiko kesehatan akibat polusi udara tersebut, dan bahkan lebih rentan terhadap dampak dari polusi udara. 

Sistem kekebalan tubuh, paru-paru, dan otak anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan membuat mereka lebih rentan terhadap udara beracun dari polusi udara. Akibatnya, paparan polusi udara dapat memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan anak-anak. 

Badan PBB untuk masalah anak (UNICEF) pernah mengeluarkan penelitian yang menunjukkan sebanyak 700.000 anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia dan penyakit pernapasan lainnya. Polusi udara disebut sebagai salah satu faktor utamanya.

Sementara itu, melansir dari Kompas.id, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, data surveilans dalam enam bulan terakhir menunjukkan peningkatan kasus ISPA di Jabodetabek. Hingga pertengahan 2023, jumlahnya rata-rata melebihi 100.000 kasus per bulan. Bahkan di beberapa daerah, rata-rata penderita infeksi saluran pernapasan akut didominasi oleh anak-anak. 

Agar Bunda bisa lebih waspada, yuk ketahui 5 dampak polusi udara terhadap kesehatan anak berikut ini. 

1. Batuk 

Batuk menjadi salah satu dampak polusi udara yang dialami cukup banyak orang, termasuk anak-anak. 

Gangguan kesehatan ini terutama rentan dirasakan oleh anak-anak yang sering beraktivitas di luar rumah, akibat paparan partikel-partikel halus (PM2.5) dan gas polutan yang berterbangan di udara.

Ketika polutan masuk ke dalam sistem pernapasan anak, tubuh mereka pun akan terpicu untuk mengeluarkan polutan tersebut, hingga menyebabkan batuk-batuk yang dapat terjadi dalam jangka panjang.

Baca juga: 5 Alasan Anak Menolak Minum Susu, Bunda Cukup Atasi dengan Cara Ini!

2. Gangguan pada mata 

Polusi udara yang pekat hingga mengubah warna langit cukup berisiko terhadap kesehatan mata. Pasalnya, partikel-partikel debu halus yang terbang di udara itu dapat langsung mengenai mata dan memicu munculnya iritasi, sindrom mata kering, konjungtivitis, hingga glaukoma.

Maka itu, untuk mengantisipasi anak terhindar dari gangguan mata, ada baiknya Bunda membatasi anak-anak dalam melakukan aktivitas di luar ruangan. Apabila terpaksa, Bunda bisa memberikan pelindung mata agar mata anak dapat terlindung dari paparan debu atau benda asing

3. Menurunkan fungsi pernapasan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa paparan polutan akibat polusi udara juga dapat menurunkan dan bahkan merusak fungsi pernapasan anak.

Menurut UNICEF, fungsi pernapasan anak dapat lebih mudah terdampak karena anak-anak memiliki kecepatan pernapasan dua kali lebih cepat dari orang dewasa, membuat mereka lebih rentan menghirup polutan.

Lebih lanjut, European Environment Agency menyebut bahwa berbagai penelitian telah membuktikan risiko polusi udara terhadap fungsi pernapasan dan paru-paru anak, mengakibatkan berbagai jenis masalah kesehatan pernapasan seperti pneumonia, asma, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan. 

Memberikan masker pada anak adalah langkah pencegahan yang penting untuk melindungi mereka dari paparan polusi udara. Pastikan masker yang diberikan sesuai dengan ukuran wajah anak dan nyaman untuk dipakai. Masker yang cocok dengan baik akan lebih efektif dalam menyaring partikel polusi udara.

Selain itu, ajari anak cara memakai masker dengan benar. Pastikan mereka tahu bahwa masker harus menutupi hidung dan mulut mereka sepenuhnya dan tidak boleh digeser di bawah hidung atau di bawah dagu saat digunakan

4. Menghambat tumbuh kembang anak

Ternyata, buruknya polusi udara juga bisa berdampak terhadap tumbuh kembang anak, Bun. Melansir situs Ayo Sehat Kemenkes, kandungan timbal pada udara kotor akibat polusi  yang masuk ke saluran pernapasan anak bisa menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama untuk kognitifnya.

Menurut data UNICEF, 93 persen (1.8 miliar) anak berusia 15 tahun di seluruh dunia menghirup udara yang kotor dan beracun setiap harinya, yang menimbulkan risiko bagi kesehatan, perkembangan kognitif, serta masa depan mereka.

Penelitian kebijakan Smeru Research Institute pun menyebutkan hal serupa, karena berbagai penemuan telah membuktikan bahwa paparan polusi udara dapat menghambat perkembangan kognitif, seperti mengganggu hasil belajar, kecerdasan, daya ingat, dan juga bisa menyebabkan gangguan perilaku neurologis. 

Nantinya, akibat dari polusi udara ini bisa berdampak jangka panjang, tak hanya bagi kesehatan anak, tetapi juga kehidupan mereka. 

Baca juga: Picky Eater atau Selective Eater? Ini Penyebab Berat Badan Si Kecil Tak Kunjung Naik

Saatnya lindungi anak dari bahaya polusi udara

Dampak yang ditimbulkan oleh polusi udara memang tidak langsung dirasakan oleh tubuh anak. Namun, jika terpapar polusi terlalu sering, sangat mungkin bagi anak untuk mengalami beberapa gangguan pernapasan yang telah disebutkan di atas. 

Namun, Bunda tidak perlu khawatir lagi. Menurut IDAI, gangguan pernapasan dapat diatasi dengan beberapa cara, seperti menjauhkan anak dari potensi daerah yang memiliki persebaran polusi udara paling tinggi, gunakan masker terutama saat keluar rumah, serta pastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Agar aktivitas anak tidak terganggu di tengah paparan polusi udara, Bunda juga harus selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan asupan bergizi seperti daging, sayur, dan buah-buahan.

Untuk menyengimbangkan kebutuhan nutrisi dan cairannya, Bunda dapat memberikan anak asupan nutrisi tambahan, yaitu Susu Zee Krunchzee

Susu Zee Krunchzee kaya akan nutrisi dengan NURTRIPRO+ yang tinggi kalsium, sumber protein, 2x vitamin D, 11 vitamin dan 5 mineral, minyak ikan, DHA, dan Omega 3, serta 9 asam amino esensial. 

9 Asam Amino Esensial yang terkandung dalam Susu Zee Krunchzee bermanfaat membantu anak dalam memenuhi kebutuhan nutrisi lengkapnya dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh anak untuk melindunginya dari risiko kesehatan akibat polusi udara

Susu Zee Krunchzee hadir dengan topping krezz-krezz yang memberikan sensasi baru minum susu dengan rasa yang enak, sehingga anak tetap semangat minum susu di kala polusi udara melanda.

Penulis: Andeska Gladiaventa | Editor: Anniza Kemala

Baca juga: Anak Susah Makan? Jangan Panik Bun, Si Kecil Butuh Nutrisi Ini

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini