TRIBUNNEWS.COM - Olahraga lari sedang menjadi primadona dalam beberapa tahun terakhir. Banyaknya event lari maraton bertaraf nasional hingga internasional turut menarik antusiasme masyarakat pada olahraga ini.
Tak hanya kalangan anak muda, olahraga lari serta event-event maraton rupanya juga digandrungi orang dewasa, tak terkecuali mereka yang berusia 40 tahun ke atas hingga lanjut usia (lansia).
Yang perlu diingat, orang dewasa berusia 40 tahun ke atas sudah mengalami penurunan fungsi tubuh. Di usia yang makin beranjak, risiko menurunnya massa tulang, massa otot, serta fungsi jantung menjadi hal yang perlu diwaspadai.
Karena itu, tidak semua jenis olahraga dapat dilakukan oleh mereka yang sudah memasuki rentang usia ini. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah olahraga lari aman untuk orang dewasa berusia 40 tahun ke atas?
Olahraga lari tetap bisa menjadi pilihan
Jenis dan intensitas olahraga yang dapat dilakukan oleh kelompok usia 40-an hingga lansia tentu tidak sama seperti mereka yang berusia lebih muda.
Melansir Kompas.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan orang dewasa hingga lansia untuk meluangkan waktu setidaknya 150 hingga 300 menit per minggu untuk olahraga dengan intensitas sedang, atau 75 menit hingga 150 menit per minggu untuk olahraga dengan intensitas tinggi.
Bagi orang dewasa berusia 40 tahun ke atas, olahraga lari ternyata bisa menjadi salah satu pilihan olahraga yang baik. Mengutip US News, lari merupakan salah satu jenis aktivitas aerobik.
Dr. Daniel Munoz dari Vanderbilt University Medical Center menyebut, jenis aktivitas ini dapat membantu menjaga elastisitas pembuluh darah serta mencegah tekanan darah tinggi. Karenanya, olahraga lari dapat menjadi pilihan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke.
Sebuah studi di tahun 2017 juga menunjukkan bahwa berlari selama 15-20 menit per hari dapat membantu memperbaiki kesehatan tulang, terutama bagi perempuan yang berada di usia pra dan post-menopause.
Maka itu, olahraga lari bisa menjadi salah satu pilihan tepat untuk membantu Anda dalam menjaga kesehatan tubuh seiring dengan bertambahnya usia.
Di saat yang sama, tidak tertutup kemungkinan kalau olahraga lari tetap bisa memberi tekanan pada otot dan sendi dan memicu terjadinya cedera.
Maka dari itu, ini beberapa tips aman untuk berolahraga lari bagi Anda yang telah memasuki usia 40 tahun ke atas:
- Pemanasan terlebih dahulu
Seiring bertambahnya usia, intensitas pergerakan pada kaki, pinggul, punggung, dan bahu pun akan menurun. Akibatnya anggota tubuh dapat menjadi lebih mudah kaku. Karena itu, jangan lupa untuk melakukan peregangan atau pemanasan selama 5-10 menit sebelum mulai berlari.
2. Lakukan secara perlahan dan bertahap
Jika Anda adalah seorang pemula dalam olahraga lari, selalu perhatikan dan durasi latihan. Setelah pemanasan, mulai berlarilah selama 30-40 detik yang diikuti dengan berjalan kaki selama 2-3 menit.
Cara ini efektif untuk membangun kekuatan otot, meningkatkan kebugaran secara keseluruhan, dan mengurangi risiko cedera. Sebab, peningkatan kecepatan dan intensitas dalam berolahraga secara drastis mampu mengakibatkan cedera dan nyeri.
3. Imbangi dengan olahraga lain
Mengimbangi olahraga lari dengan olahraga penunjang lainnya akan membantu membentuk keseimbangan tubuh. Bagi orang dewasa usia 40 tahun ke atas, olahraga ringan seperti yoga, pilates, dan taichi dapat menjadi pilihan yang sesuai.
4. Tetap lakukan konsultasi dengan dokter
Mengingat lari merupakan aktivitas dengan intensitas sedang-tinggi, berkonsultasi dengan dokter menjadi langkah yang cukup penting untuk menghindari berbagai risiko yang tidak diinginkan.
Saat menemui dokter, pastikan untuk menginfokan tentang kondisi tubuh, kegiatan sehari-hari, serta gejala-gejala penyakit yang mungkin sering dirasakan pada tubuh Anda.
Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan saran yang tepat terkait bagaimana Anda perlu menjalankan olahraga ini, termasuk intensitas, waktu, dan metode.
5. Penuhi asupan nutrisi
Memenuhi asupan nutrisi dalam tubuh dapat mendukung stamina Anda dalam melakukan segala macam pilihan olahraga, termasuk olahraga lari. Sebelum berolahraga, disarankan untuk mengonsumsi makanan/minuman ringan yang mengandung protein, kalsium, vitamin D dan antioksidan, sehingga tubuh mendapatkan energi dalam menjalankan aktivitas.
Melansir Klikdokter, beberapa asupan yang disarankan sebelum olahraga lari di antaranya adalah kacang-kacangan, biji-bijian, buah pisang, telur, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak.
Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi buah zaitun maupun ekstraknya. Melansir Klikdokter, ekstrak buah zaitun bermanfaat memperkuat sendi dan membentuk tulang yang sehat. Sebagai antioksidan alami, ekstrak zaitun juga mampu mencegah peradangan serta bahaya radikal bebas serta meningkatkan kesehatan jantung.
Berbagai keunggulan ekstrak buah zaitun tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi tubuh Anda, terutama jika Anda ingin menjadikan olahraga lari sebagai rutinitas sehari-hari.
Untuk mendapatkan berbagai manfaat ekstrak buah zaitun tersebut, Anda bisa mulai mengonsumsi Entrasol Gold.
Susu yang menghadirkan kombinasi tinggi kalsium, vitamin D, serta Ekstrak Buah Zaitun ini bermanfaat menjaga kesehatan jantung, menangkal radikal bebas, serta membantu pembentukkan dan mempertahankan kepadatan tulang untuk mencegah osteoporosis.
Ekstrak buah zaitun dalam Entrasol Gold mengandung antioksidan alami berupa hydroxytyrosol, yang mampu menangkal radikal bebas dengan daya tangkal lebih kuat empat kali lipat dibandingkan dengan Vitamin C.
Susu untuk orang dewasa ini juga tinggi serat, tanpa penambahan gula, serta lebih rendah laktosa dan rendah lemak, sehingga Anda tak perlu khawatir saat mengonsumsinya!
Hadir dengan formula baru dan tiga varian rasa, Vanilla, Chocolate, dan Original, Entrasol Gold dapat diandalkan sebagai asupan harian untuk membantu dalam menjaga kebugaran tubuh.
Mari konsumsi 2 gelas susu Entrasol Gold setiap hari, sehingga tubuh lebih sehat dan bugar saat berolahraga lari.
Penulis: Andeska Gladiaventa | Editor: Anniza Kemala