News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saiyyang Pattu’duq Tradisi Unik Masyarakat Sulbar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Saiyyang Pattu’duq Tradisi Unik Masyarakat Sulbar

Jakarta, Kemendikbud --- Ketika melihat peta Indonesia akan nampak salah satu pulau unik menyerupai huruf ‘K’, pulau unik tersebut dinamakan pulau Sulawesi. Tetapi tidak hanya bentuk pulaunya saja yang unik, masyarakat Sulawesi pun memiliki kekayaan budaya yang unik juga. Jika kita mengunjungi salah satu daerah di Sulawesi Barat, lebih tepatnya di Kabupaten Majene, kita akan menemukan tradisi ritual unik Saiyyang Pattu’duq yang dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut.

Saiyyang Pattu’duq adalah tradisi ritual mengarak menggunakan kuda yang dimiliki masyarakat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Dalam bahasa Mandar (bahasa Suku Mandar, Sulawesi Barat), saiyyang artinya adalah kuda dan patu’duq artinya adalah penari, jadi Saiyyang Pattu’duq artinya adalah kuda yang pandai menari atau pandai memainkan gerakan kaki dan kepalanya.

Biasanya tradisi ritual Saiyyang Pattu’duq akan dijumpai pada peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW, anak-anak yang telah khatam Al-Qur’an akan diarak keliling kampung dengan tunggangan tersebut. Selain itu tunggangan Saiyyang Pattu’duq akan dijumpai pada saat penjemputan tamu kehormatan, karena adanya nadzar yang terkabulkan dari masyarakat dan pertunjukan untuk hiburan.

Saiyyang Pattu’duq merupakan salah satu karya budaya yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya sejak tahun 2013. Sebagai masyarakat Indonesia, kita mempunyai kewajiban moral untuk melakukan pelestarian warisan budaya tak benda tersebut dalam bentuk perlindungan, pengembangan dan pemanfaatannya. Upaya-upaya untuk pelestarian yang dilakukan tersebut harus tetap memegang prinsip pelestarian yang tidak merusak nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Agi Bahari / sumber : Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini