Jakarta, Kemdikbud --- Sejak tahun 2008 pemerintah merevitalisasi Museum Manusia Purba Sangiran, di Jawa Tengah. Penyelesaian revitalisasi ditargetkan tahun 2014. Dan di akhir 2014 ini, target tersebut terealisasi. Museum yang terdiri atas empat klaster ini sudah bisa digunakan untuk penelitian dan menerima kunjungan masyarakat. Museum yang berada di situs Sangiran ini merupakan satu-satunya museum manusia purba di dunia yang berada di kawasan permukiman.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Maridjan mengatakan, revitalisasi besar-besaran yang dilakukan untuk situs Sangiran ini tidak lain karena adanya fakta bahwa Sangiran merupakan deposit manusia purba terbesar di dunia. “50 persen (manusia purba) ada di sini. Jadi kita selesaikan tiga klaster ini,” kata Kacung pada jumpa pers capaian kebudayaan di Kantor Kemendikbud, Jumat (12/12/2014).
Dari empat klaster yang ada, Klaster Krikilan merupakan klaster yang pertama selesai direvitalisasi, Desember 2011 lalu. Klaster Krikilan terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Pembangunan klaster ini dimulai tahun 2008 dan selesai Desember 2011. Awal tahun 2012 lalu, Presiden RI masa jabatan 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono, mengunjungi lokasi situs tersebut. Kala itu, Presiden SBY meresmikan selesainya pembangungan Klaster Krikilan.
Tiga klaster lainnya yaitu Klaster Dayu, Klaster Bukuran, dan Klaster Ngebung, baru selesai direvitalisasi di 2014 ini. Tiga klaster ini lebih kecil dari klaster Krikilan. Ketiganya yaitu, Klaster Dayu terletak di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Pembangunan klaster ini dimulai tahun 2012 dan selesai Januari 2014. Kedua, Klaster Bukuran, terletak di Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Kaupaten Sragen. Pembangunan Klaster Bukuran dimulai tahun 2013 dan selesai Juli 2014. Dan yang ketiga adalah Klaster Ngebung terletak di Desa Ngebung Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen. Pembangunan klaster ini dimulai tahun 2014 dan selesai Juli 2014. (Aline Rogeleonick)