Baca tanpa iklan
Jakarta, Kemendikbud --- Galeri Nasional (Galnas) merupakan unit pelaksana pemerintah yang mempunyai salah satu fungsi untuk memamerkan dan mempublikasikan karya seni budaya berupa lukisan, sketsa, grafis, patung, keramik, desain grafis, ilustrasi, seni karya, fotografi, seni instalasi dan media alternatif lainnya. Di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjen Kebudayaan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Galnas pada tahun 2014 ini telah melaksanakan beberapa program dan kegiatan terkait fungsinya tersebut.
Kepala Galeri Nasional, Tubagus Andre, mengatakan pelaksanaan program Galnas didominasi dengan penyelenggaraan pameran-pameran. “Galnas telah cukup banyak menyelenggarakan pameran. Sebanyak 25 pameran temporer sudah diselenggarakan di berbagai kota di tanah air bahkan mancanegara,” katanya pada jumpa pers akhir tahun 2014, di Galeri Nasional, Jakarta, Selasa (16/12).
Andre mengatakan, penyelenggaraan pameran temporer tersebut tidak hanya mengenalkan koleksi-koleksi yang dimiliki Galeri Nasional tetapi juga koleksi dari para perupa yang ada di daerah. “Salah satu tujuan penyelenggaraan pameran di berbagai daerah adalah mewadahi dan mengapresiasi potensi-potensi perupa-perupa yang ada di daerah,” katanya.
Andre juga mengatakan, selain menyelenggarakan pameran temporer di daerah seperti pameran seni rupa “Hurip jeung Huripna” di Banten, pameran “Arteastism” di Malang dan pameran “Oko Mama” di Kupang, Galnas juga menyelenggarakan pameran temporer di luar negeri seperti pameran “Masters of Modern Indonesia Portraiture” di Canberra, Australia dan pameran “Sosio-Landscape” di Phnom Phen, Kamboja. “Inti dari penyelenggaraan pameran di luar negeri adalah untuk memperkenalkan eksistensi para perupa dari Indonesia dan karya-karyanya kepada masyarakat mancanegara,” ujarnya.
Pada umumnya pameran temporer yang diselenggarakan oleh Galnas tersebut dilaksanakan di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran-pameran tersebut seperti pameran fotografi kota “Tentang Kebangkitan dan Keruntuhan”, pameran seniman China “Resonance”, pameran “Japan Kingdom of Characters”, pameran lukisan “Oro”, pameran karya guru seni budaya 2014 “Guru Seni Berlari”, pameran besar seni rupa Indonesia “Manifesto #4”, pameran lukisan Kelompok Garda 7, pameran tunggal sketsa “Pe(s)ta Demokrasi”, pameran “Interactive Art Project” karya Nonia De La Rosa, pameran maestro seni rupa Indonesia “Sadali”, pameran instalasi rempah-rempah karya Raphael Blum, pameran karya Pupuk Daru “Me, Myself and Eye”, pameran seni rupa “Ruang Jakarta”, pameran seni visual karya seniman residensi Galeri Nasional Indonesia 2014, pameran 3rd Jakarta Contemporary Ceramics Biennale “Coefficient of Expansion”, pameran biografi kesenian“Apa Kabar Ibu? #2”, pameran seni rupa “Ruang Baru”, trienal seni patung Indonesia #2 “Versi” dan pameran The Jakarta International Photo Summit 2014 “City of Waves.” (Agi Bahari)