Baca tanpa iklan
Jakarta, Kemendikbud --- Film merupakan instrumen yang sangat luar biasa dalam memengaruhi dunia pendidikan dan kebudayaan. Film tidak hanya memiliki efek yang sangat besar dalam membentuk opini dan persepsi, tetapi juga membentuk sebuah pandangan yang mendasar di masyarakat, termasuk pandangan kebangsaan atau nasionalisme.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan pendidikan tidak hanya didapatkan di sekolah, tetapi juga bisa didapat melalui dunia perfilman. Mendikbud memberikan contoh ketika ia menonton film November 1928 saat duduk di kelas 2 SD. Setelah menonton film tersebut, ia dapat merasakan hal yang diceritakan dalam film tersebut, sehingga terinspirasi dan menumbuhkan jiwa nasionalisme.
Hal serupa juga bisa menjadi rujukan, ketika di sekolah anak-anak mendapatkan pendidikan dari seorang guru, dan saat di rumah, televisi menjadi teman baik bagi anak-anak. “Oleh sebab itu, di dunia perfilman harus dimunculkan nilai-nilai positif dan menanamkan jiwa nasionalisme melalui karya-karya yang luar biasa,” ujar Mendikbud. Saat silaturahim bersama sineas dan tokoh perfilman Indonesia di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (16/12/2014).
Ia juga mengatakan, manusia merupakan makhluk yang akan terus berevolusi dalam komponen kebudayaan. Dalam berevolusi, kata Mendikbud, peran dunia perfilman memiliki pengaruh yang sangat besar. Dunia perfilman dapat menjadi sebuah medium yang luar biasa dalam menerjemahkan Ke-Indonesiaan bangsa Indonesia. “Segala gagasan kita tentang Indonesia yang luar biasa itu dapat kita terjemahkan dalam film,” kata Mendikbud.
Silaturahim Mendikbud dengan para sineas dan tokoh perfilman Indonesia dihadiri banyak tokoh perfilman nasional Indonesia, seperti Didi Petet dan Deddy Mizwar. Mendikbud pun tak lupa memberikan apresiasi kepada para sineas dan tokoh perfilman yang hadir. “Atas nama pemerintah kami sampaikan apresiasi kepada tokoh perfilman yang terus mengembangkan dunia perfilman Indonesia,” tutur Mendikbud. (Seno Hartono)