Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Angka kelahiran bayi makin tak terkendali. Terjadilah baby booming. Ke depannya rawan krisis pangan karena stok pangan tak sebanding populasi penduduk.
Fakta ancaman memprihatinkan itu ditanggapi Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) dengan
komitmennya mendukung dan membantu kerja pemerintah untuk menyukseskan program Keluarga Berencana (KB).
Paling tidak, menurut Ketua Umum Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN), Dr. Eddi Junaidi, SpOG, SH, MKes, pihaknya bisa memberikan pendidikan mengenai pentingnya kontrasepsi kepada masyarakat hingga ke desa-desa terpinggir.
Meski baru berusia setahun, ASKLIN sudah bekerja untuk membantu program pemerintah guna menekan ledakan jumlah penduduk yang kian hari terus meningkat. Lebih lanjut ia mengatakan pula bahwa ASKLIN akan menargetkan sebanyak 50 ribu dokter klinik, yang rata-rata adalah dokter umum, juga memiliki kemampuan dan pengetahuan mengenai kontrasepsi.
Pelatihan dan seminar kepada dokter-dokter klinik pun akan terus diberikan. Sehingga saat bertugas di garda terdepan, para dokter itu mampu memberikan pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat.
"Kita mencoba meningkatkan SDM kita di klinik. Kedepan dokter-dokter umum yang melayani di klinik mampu memberikan pendidikan dan pelayanan kontrasepsi. Komitmen kita Klinik harus mampu melayani kotrasepsi hingga di daerah terpencil, " ungkapnya usai Seminar Nasional 'Antisipasi Ancaman Ledakan Penduduk Era Otonomi Daerah dengan Peran Klinik Dalam Pelayanan Kontrasepsi', dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Dunia, di Jakarta, Rabu (26/9/2012).
ASKLIN terpanggil untuk membantu pemerintah agar mampu menekan lebih banyak lagi angka ledakan penduduk di Indonesia yang tiap tahunnya meningkat.
"Saya kira bisa menekan jauh lebih banyak. Apalagi kita 24 jam melayani dan berada hingga di desa-desa terpencil, dengan jumlah kita berdasarkan pendataan awal di Jawa saja hampir 6000-an klinik," tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD RI, Irman Gusman, mendorong agar klinik-klinik yang tergabung dalam Asklin harus menjadi pelopor bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Selain itu, ASKLIN harus mampu menjadi motor penggerak bagi pembudayaan kontrasepsi berbasis masyarakat.
Baca artikel menarik lainnya
- Astri Nurdin Pantang Beli Barang Bermerek Tapi KW 42 menit lalu
- Kalau Ada Mobil Harganya Tak Susut, Cuma Punya Piyu Padi 2 jam lalu
- Anak Ini Meregang Kesakitan Diserang Tumor Sekujur Badan 3 jam lalu
- Walau Bad Mood Tetap Bisa Sexy Look 8 jam lalu
- Bu, Yuk Ajari Anak Menabung Dari Uang Sakunya 9 jam lalu
- Make-up Ini untuk Memperindah Mata 10 jam lalu
- Ingin Kulit Mulus? Gunakan Body Lot