TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat yang terindikasi dapat tertular HIV/AIDS diimbau jangan pernah takut untuk memeriksaan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Pemeriksaan ini untuk mencegah penyebaran virus yang dapat menimbulkan penyakit-penyakit baru dalam tubuh penderita.
"Penderita harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Tujuannya untuk memantau CD4 penderita agar bisa tetap meneruskan kelangsungan hidup," kata Yulianti, Kepala Seksi Dukungan dan Layanan Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta Barat di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jumat (30/11/2012).
Yulianti menambahkan, kesadaran pemeriksaan ini dapat mengurangi angka kematian karena mengidap virus HIV/AIDS. Bagi penderita yang sudah terdeteksi oleh dinas akan diberikan obat Anti Retro Viral (ARV) sebagai zat untuk meningkatkan CD4 sebagai zat daya tahan tubuh pada manusia.
Penderita yang sudah terdeteksi diharapkan tidak menutup diri dan bersembunyi. Mereka harus segera mencari pertolongan dokter agar menekan peningkatan virus yang menyebabkan turunnya CD4 pada seseorang.
Di Indonesia, seseorang mendapatkan pengobatan HIV/AIDS gratis jika CD4-nya berada di bawah angka 300. Sedangkan di Amerika karena menjadi negara yang kaya, penderita diberikan pengobatan saat CD4-nya berada di angka 500 dalam tubuh penderita.
"Kalau orang normal kan CD4-nya 700 ya. Nah di Indonesia, batas CD4 300 harus segera minum ARV rutin dua kali dalam sehari," ungkapnya.
Membangun kesadaran bagi penderita HIV/AIDS untuk memeriksakan diri sesuai dengan program ASEAN "Getting to Zero". Dalam program ini, Jakarta Barat ditunjuk untuk menjadi target pengurangan tingkat penularan HIV periode 2012-2015.