News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultasi Gigi dan Mulut

Anak Saya Rajin Sikat Gigi, Kok Berlubang Juga ya? Dicabut atau Ditambal?

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cek kesehatan gigi si Buah Hati secara rutin untuk mencegah munculnya lubang atau karang gigi. (foto Insert: Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati)

Pertanyaan:

Apa kabar Dok?

Anak saya umurnya 3 tahun, 8 bulan. Ada masalah dengan gigi geraham atas sebelah kiri maupun kanannya. Sudah berlubang walaupun rajin sikat gigi. Saya heran, bagaimana bisa mudah berlubang?

Saya agak cemas. Kalau saya biarkan, mungkinkah nantinya akan terasa sakit sekali seperti sakitnya gigi orang dewasa ketika lubangnya makin parah menganga? Kalau saya bawa ke dokter gigi apa kira-kira tindakan yang dilakukan? Apakah akan dicabut ataukah bisa ditambal? Terimakasih.  (Ratna Sumarita, Jakarta)

Jawaban:

Dear Ibu Ratna..

Terimakasih atas pertanyaan Ibu terkait kondisi kesehatan gigi geraham berlubang sang Buah Hati kesayangan Ibu.. Ini pertanyaan menarik, sudah rajin gosok gigi kok masih juga berlubang?

Begini ya Bu. Target pembersihan gigi dengan alat dan teknik apapun yakni: melepaskan semua material sisa makanan-minuman dari seluruh permukaan gigi-geligi kita. Idealnya dilakukan setiap sehabis makan-minum, dan jelang waktu tidur di malam hari.

Ketika telah yakin rajin menggosok gigi, sementara gigi Si Buah Hati kita masih juga berlubang, maka sudah bisa dipastikan bahwa upaya pembersihan yang dilakukan tidak optimal.

Pembersihan plak dan sisa makanan-minuman dapat dihilangkan dengan teknik penyikatan gigi yang baik dan waktu yang teratur, serta penggunaan benang gigi untuk area sela-sela gigi.

Tetapi, tidak hanya pada gigi permanen usia dewasa, pada anak-anak pun ada yang telah terbentuk stain dan karang gigi yang hanya bisa dihilangkan dengan alat-bahan dan tehnik khusus pembersihan karang gigi oleh dokter gigi yang kompeten merawat gigi anak-anak.

Khusus gigi geraham, idealnya dilakukan upaya perlindungan permukaan bidang kunyah gigi dengan pemberian lapisan pelindung cekungan pertemuan antar tonjol gigi (fissure sealant) apabila kondisinya terlampau sempit dan dalam, guna mencegah terfiksasinya sisa makanan di sana. Hal yang nantinya bisa berlanjut menjadi karies akibat sulit dibersihkannya area tersebut dengan alat pembersih apapun. Jenis tindakan yang hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi anak yang kompeten.

Dalam keadaan sang gigi telah terlanjur berlubang akibat proses karies, maka tindakan segera yang wajib dilakukan adalah segera mengkonsultasikan keadaan tersebut ke dokter gigi terdekat yang dipercaya, untuk mendapatkan perawatan terbaik sedini mungkin.

Karena proses kerusakan gigi karies akan terus melanjut jadi makin parah pada gigi, yang lalu dapat meluas ke jaringan pendukung sekitar gigi, bahkan ke kesehatan umum sang Buah Hati kesayangan, andai tidak segera diatasi tuntas. Meski pada sebagian kasus akan terjadi proses pembentukan sclerotic dentin.

Sebuah mekanisme perlindungan alamiah gigi dengan terbentuknya proses penebalan dan pengerasan lapisan dentin gigi persis di dekat area lubang. Terjadi penghentian alamiah invasi bakteri dan produknya ke area pulpa, sehingga jaringan pulpa otomatis terlindungi.  

Seperti halnya gigi dewasa (gigi permanen), gigi anak (gigi susu/decidui) juga memiliki jaringan pulpa yang juga berisi pembuluh darah dan syaraf. Lantaran itu, setiap proses infeksi yang dialami oleh gigi tersebut otomatis bisa menimbulkan sensasi rasa sakit berdenyut yang kurang lebih setara sakitnya gigi orang dewasa permanen yang juga sedang terinfeksi.

Buah Hati kita bisa jadi rewel dan tidak dapat tidur sepanjang malam, bahkan bisa jadi demam karenanya.

Pilihan tindakan yang akan diberikan oleh dokter gigi terkait gigi decidui berlubang diambil berdasarkan kondisinya. Mengingat fungsi sang gigi dalam mulut sang Buah Hati, dokter gigi akan merawat sang gigi dengan tepat.

Apakah sebuah tindakan penambalan sederhana untuk kasus karies ringan, hingga upaya perawatan saluran akarnya bila jaringan pulpa gigi telah terinfeksi bakteri, yang untuk kasus lubang yang besar maupun kerusakan luas mahkota gigi dapat diikuti dengan pembuatan mahkota pengganti sang gigi.

Tindakan pencabutan hanya dilakukan andai gigi sudah sama sekali tidak bisa dipertahankan dalam rongga mulut. Andai terpaksa dicabut, nantinya musti dilakukan upaya menjaga ruang gigi tersebut dengan perawatan khusus space maintainer agar tidak mengganggu ketersediaan ruang tumbuh bagi gigi permanen penggantinya kelak.

Demikian, Ibu.. semoga bermanfaat. Salam sehat saya bagi sang Buah Hati kesayangan. Semoga ia tumbuh makin sehat dan bahagia, yea..

D-smile, 4 Maret 2013  20:28 WIB

 


Kontak Konsultasi Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi Gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage -Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktik pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com. Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

Baca konsultasi sebelumnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini