News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultasi Gigi dan Mulut

Gigi Belakang Kiri Atas Pecah dan Sering Sakit, Saya Takut Gangguan Syaraf

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Keempat, andai peristiwa pecahnya gigi terjadi saat kecelakaan, bagaimana kondisi jaringan sekitar gigi, termasuk tulang rahang dan persendiannya di dekat telinga? Apakah kondisinya sama seperti saat sebelum kecelakaan, ataukah dirasakan adanya perubahan? Informasi ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya keterlibatan jaringan lain yang dialami.

Dan yang kelima, saya membutuhkan informasi foto rontgen terkait gigi tersebut, serta minimal phanoramic rontgen photo untuk penggambaran gigi beserta kondisi jaringan pendukung sekitar gigi,  tulang rahang, dan rongga mulutnya secara umum.

Oleh keterlibatan lapisan pembentuk sang gigi, pecahnya gigi oleh penyebab sederhana maupun kompleks dapat berkisar pada area lapisan terluar gigi (enamel), melibatkan lapisan kedua (dentin), bahkan hingga terbukanya area pulpa gigi, termasuk pecahnya gigi dalam ragam spesifikasinya pada bagian akar.

Terkait bentuk pecahan yang terjadi, dapat secara vertikal maupun horizontal. Untuk jenis pecahan yang hingga melibatkan bagian gigi sebelah dalam, umumnya akan tampak dalam pemeriksaan foto rontgen. Untuk kasus tertentu, hingga membutuhkan pemeriksaan lebih teliti dan akurat dengan tehnologi pemeriksaan gambar empat dimensi.  

Nah, setelah diagnose ditegakkan, maka sang dokter gigi dapat memilih jenis tindakan tepat sedini mungkin selanjutnya yang bisa dilakukan. Point penting yang lalu bisa didiskusikan dengan sang pemilik raga. Karena juga disesuaikan dengan kompetensi sang dokter, ketersediaan alat bahan, serta persetujuan sang pemilik raga.

Karena tindakan tidak hanya didasarkan oleh takut tidaknya sang pemilik gigi terhadap jenis tindakan yang direncanakan, tetapi lebih berpedoman pada kebutuhan penyelamatan-pemulihan kesehatan dan derajat urgenitasnya, seijin sang pemilik raga.

Bila sang dokter memutuskan hanya melakukan tindakan penambalan gigi dengan ragam jenis tindakan restorative yang direncanakan sesuai kasus yang terjadi, maka asumsi saya: sang dokter sudah menentukan diagnose tepat terkait kondisi pecahnya sang gigi, dan tindakan penambalan memang diindikasikan.

Andai tambalan yang dilakukan sudah merupakan jenis permanen dan masih juga lepas terus menerus, saya kira perlu dipertimbangkan melakukan pilihan jenis restorasi penambalan yang lebih sesuai. Pilihan Jacket Crown mungkin bisa dipertimbangkan andai terindikasi dan memungkinkan. Saya menduga, keterbatasan peralatan dan dental material setempat berpengaruh terhadap pilihan sang dokter terkait pilihan tindakannya.

Andai pencabutan gigi ternyata merupakan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan, maka asumsi saya: sang dokter tentu telah mempertimbangkannya matang, dan akan bekerja sebaik mungkin. Insya Allah.

Terkait kekhawatiran bahwa gigi tersebut dekat dengan syaraf, maka penjelasannya yakni: bahwa semua gigi berjaringan pulpa sehat sudah pasti terhubung langsung dengan sistema persyarafan tubuh kita, karena setiap gigi memang dipersyarafi secara normal alamiah.

Artinya, semua gigi sehat pasti terhubung dengan jaringan syaraf, di manapun posisi sang gigi.  Bahkan, untuk gigi yang pulpanya telah non vital sekalipun, posisi gigi yang berada dalam tulang rahang sudah pasti berdekatan dengan jaringan syaraf kita. Karena seluruh bagian tubuh kita dipersyarafi secara normal alamiah.

Masih lekat di benak saya, saat sedang bertugas di Poli Gigi RSUD Paniai di Madi April-Juli 2011 lalu, kami berikan seluruh diri kami di tengah keterbatasan bagi peningkatan derajat kesehatan umum, termasuk kesehatan gigi dan mulut semua Saudara/i tercinta di Paniai. Saya yakin, semua Sejawat saya pun melakukan hal yang sama di Paniai, hingga detik ini.

Insya Allah. Nah, apabila dipandang perlu, tindakan perujukan dapat dipilih untuk mendapatkan perawatan yang lebih paripurna.

Sekali lagi, tindakan pencabutan hanya dipilih andai gigi sudah sama sekali tidak dapat dipertahankan kesehatan dan keberadaannya dalam rongga mulut kita dengan bahan dan peralatan yang tersedia, dan kemungkinan perujukan dipandang tidak perlu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini