News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konsultasi Gigi dan Mulut

Rajin Dibersihkan dan Nggak Minum Susu Formula, Kenapa Gigi Anak Coklat?

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memberikan nuansa warna yang menempel di atas permukaan gigi akibat pelekatan warna makanan, minuman, ataupun racun material/gas tertentu yang bisa terjadi secara langsung pasca berkontak, maupun perlahan dalam jangka waktu yang panjang. Umumnya hanya bersifat lokal.
 
Beberapa jenis pewarnaan ekstrinsik pada gigi anak-anak di antaranya berwarna hijau, hitam, coklat, dan orange.
 
Warna kehijauan umum terdapat pada biofilm oleh keberadaan membran nasmyth pada anak-anak, dan sering ditemukan pada rahang atas. Gambaran klinisnya berupa garis berwarna kuning muda hingga hijau melingkari sepertiga area leher gigi pada permukaan dekat bibir. Atau dapat pula menutupi setengah permukaan gigi. Penyebabnya adalah kebersihan mulut yang buruk, kromogen, dan proses pendarahan gusi. Permukaan lapisan enamel gigi di bawah area pewarnaan biasanya kasar.
 
Pewarnaan kehitaman biasa terlihat pada permukaan dekat lidah dan antar gigi susu. Gambaran klinisnya berupa garis berwarna coklat tua hingga hitam mengikuti kontur gusi pada sepertiga area dekat gusi tersebut pada mahkota gigi.
 
Pewarnaan kecoklatan pada gigi dapat dihasilkan dari perubahan kimia pada pelikel, penggunaan stannous fluroid, termasuk obat kumur klorheksidin.
 
Pewarnaan warna orange pada gigi biasa dihubungkan dengan kebersihan mulut yang buruk. Biasanya terdapat di sepertiga bagian mahkota dekat gusi di permukaan dekat bibir dan lidah, dan mudah dibersihkan dengan profilaksi, tetapi akan muncul kembali bila kebersihan mulutnya tetap buruk. Apabila kebersihan mulut tetap tidak dijaga maka noda akan muncul kembali dan dapat mengakibatkan timbulnya plak. Bahkan dapat menimbulkan karies jika dibiarkan.
 
Secara umum, diskolorasi gigi dapat dihilangkan antara lain dengan prosedur scalling, pemolesan, maupun pemutihan gigi. Pada saat dilakukan scalling, pewarnaan anomali ekstrinsik akan ikut terbuang. Sementara pewarnaan gigi oleh faktor intrinsik tidak dapat hilang dengan prosedur scalling ataupun pomolesan gigi. Perawatan pemutihan gigi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan pemilihan bahannya disesuaikan dengan faktor penyebabnya. Bahan pemutihan gigi yang biasa digunakan antara lain adalah sodiumperborat, hidrogen peroksida, dan karbamid peroksida. Tetapi tidak direkomendasikan untuk anak-anak, terlebih bagi sang Buah Hati yang masih berusia batita.
 
Itulah mengapa, apabila kondisi gigi-geligi sang Buah Hati masih vital dan sehat, apabila anomali pewarnaan gigi-geliginya bermuasal dari faktor ekstrinsik, maka tips perawatan sehari-harinya antara lain:

-   Membersihkan gigi-geligi dan rongga mulut setiap usai makan dan minum dengan cara berkumur biasa ataupun dengan bantuan alat-bahan pembersih yang berukuran kecil dan berbahan lembut khusus untuk anak balita, terutama setiap jelang waktu tidur di malam hari, dengan pilihan alat-bahan dan cara yang tepat.  Mengingat prinsip dan target upaya pembersihannya yakni melepaskan semua sisa makanan-minuman dari seluruh permukaan gigi-geligi dan rongga mulut.

-  Penggunaan pasta gigi seyogyanya hanya dilakukan setelah sang Buah Hati telah pandai berkumur dan meludah. Umumnya setelah berusia di atas 2 atau 3 tahun. Ada artikel lama saya terkait hal ini di tribunnews.com pada kolom konsultasi yang sama: tentang bahaya menelan pasta gigi berlebihan pada anak-anak. Silakan Bapak simak dengan cermat, yea.. Sebab dengan atau tanpa pasta gigi, sepanjang menyikat gigi dilakukan secara baik dan benar, hasilnya akan sama.

-  Kegiatan membersihkan lidah dan gusi juga harus dilakukan begitu selesai menyusu dan sebelum tidur malam. Bila tidak dibersihkan, maka bakteri pada lidah semakin lama akan menumpuk. Akibatnya terdapat bercak-bercak putih atau sariawan di lidah. Membersihkan lidah bisa menggunakan sikat gigi anak maupun kain kasa/kain steril yang lembut yang telah dibasahi dengan air matang.

-  Hendaklah mengkonsumsi makanan bergizi yang berkalsium dan berprotein tinggi seperti sayur, ikan, daging, buah-buahan dan susu. Hindari atau batasi anak makan makanan kariogenik di sela waktu makan seperti makanan yang mengandung gula, permen, dan coklat, agar tidak mudah terjadi karies. Dan, andaipun mengkonsumsinya, musti diakhiri dengan proses berkumur atau upaya pembersihan lain yang memungkinkan.

-  Hindari kebiasaan si Kecil mengemut makanannya.

-  Sangatlah baik sekaligus bijak membiasakan anak kontrolkan kesehatan gigi-geligi dan rongga mulutnya ke dokter gigi pilihan keluarga Bapak yang juga disukai si Kecil sejak usianya dini.

Tujuannya agar kondisi kesehatan gigi-geligi dan rongga mulutnya senantiasa terawat, dan anak menjadi tidak takut menjalani pemeriksaan rutin maupun pengobatan bila ada masalah dengan giginya. Dianjurkan orangtua mengajak anak ke dokter gigi sejak gigi pertamanya erupsi dan kontrol rutin setiap 6 bulan sekali.
 
 
Demikianlah Bapak, semoga penjelasan saya bisa Bapak pahami dengan baik. Andai pewarnaan anomali gigi-geligi sang Buah Hati kesayangan ternyata akibat faktor intrinsik, maka mohon rawatkanlah seperlunya sesuai indikasi ke dokter gigi yang dipilih, yea.. Tidak perlu khawatir,

Bapak.. Gigi-geligi ini nantinya akan digantikan oleh gigi permanen, sesuai tahapannya. Yang terpenting adalah bahwa semua faktor yang bisa mengganggu kesehatan semua gigi, rongga mulut, dan kesehatan umumnya diantisipasi sedini mungkin, dan sang Buah Hati tetap sehat serta senantiasa beroleh kasih dan cinta penuh dari Ayah-Bundanya.. demi optimalisasi tumbuh kembangnya.
 
Salam sehat dari saya untuk sang Buah Hati kesayangan dan Bundanya, yea..
 
D-smile, 16 April 2013 16:20 WIB
 

Kontak Konsultasi Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatangigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage -Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktik pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com. Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini