Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BERAPA kali dalam sehari Anda mengonsumsi buah dan sayuran? Apakah 2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayur perhari seperti saran Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pangan Sedunia (FAO)? Jika belum Anda masuk dalam golongan orang kurang konsumsi buah dan sayur.
Kekurangan asupan buah dan sayur dapat menyebabkan risiko kematian akibat kanker saluran cerna sebesar 14 persen, risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 11 persen, dan kematian akibat stroke sebesar 9 persen. Beragam rekomendasi konsumsi sayur dan buah dalam sehari.
The National Health and Medical Research Council (NHMRC) menyarankan 8 porsi atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur perhari. American Heart Association merekomendasikan 400 gram buah dan sayur per hari. USDA's Food Guide Pyramid merekomendasikan 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah.
Berdasarkan Riskesdas 2007, dengan rekomendasi terkecil saja, prevalensi nasional kurang makan buah dan sayur penduduk yang berumur di atas 10 tahun mencapai 93,6 persen. Di Australia jauh lebih baik karena 48,3 persen penduduk dewasa tercukupi asupan buah dan hanya 8,3 persen tercukupi asupan sayur.
Sayur dan buah mengandung vitamin dan mineral mulai vitamin A, C,E, asam folat, zinc, magnesium, kalsium dan potasium. Sayur dan buah juga mengandung anti oksidan, serat baik yang larut dan tidak larut, zat-zat gizi dari tumbuhan. Juga serat, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air, yang tidak dapat ditemukan di suplemen.
World Health Organization (WHO) menyampaikan bahwa rata-rata konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia hanya 2,5 porsi per hari. Dalam setahun, jumlahnya hanya 34,55 kg/kapita/tahun. Bagaimana memenuhi jumlah buah yang ideal?
"Konsumsi minimal dua porsi buah dan tiga porsi sayur setiap hari secara teratur, nisalnya dua buah kiwi dan tiga porsi sayur setiap hari secara teratur mencegah berbagai penyakit degeneratif," tutur Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc. MS. Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam kampanye Feel the Differenceoleh Zespri Kiwifruits di Ecopark Ancol, Jakarta baru baru ini.
Penyakit lain yang bisa dihindari adalah kencing manis, kanker, obesitas, dan penuaan dini. Juga memperlancar proses metabolisme, meningkatkan kesehatan saluran cerna, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah kerusakan sel.
"Ini karena buah mengandung banyak kandungan serat, vitamin, mineral, enzim pencernaan, dan air, yang tidak dapat ditemukan secara keseluruhan di produk makanan lain,' katanya.
Dalam buah dan sayur membantu kesehatan saluran cerna yang mampu menghindarkan sembelit atau konstipasi. Juga menjaga kadar gula darah dan lemak darah agar tetap stabil. Vitamin dan mineral mampu mencegah kerusakan sel akibat proses oksidasi yang berasal dari kegiatan sehari-hari, misalnya asap rokok, polusi, dan metabolisme tubuh sendiri.
Masyarakat Indonesia telah mengetahui bahwa pola makan yang baik adalah pola makan dengan gizi seimbang. Selain makanan pokok, seperti nasi, roti, gandum, jagung sebagai sumber energi, serta lauk pauk seperti daging, ikan yang kaya dengan protein, kita juga perlu melengkapinya dengan buah dan sayur untuk mendapatkan gizi seimbang.
"Kebanyakan masyarakat masih berpandangan bahwa peran buah dan sayur hanya sebagai pelengkap, sehingga seringkali buah dan sayur tidak dikonsumsi secara teratur," kata Fiastuti.