TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saliva atau air liur ternyata mampu melindungi orang berusia lanjut dari serangan influenza.
Sebuah studi baru asal China yang dipublikasi dalam Journal of Proteome Research mengungkapkan, perlindungan terhadap orang berusia lanjut ini dikarenakan adanya protein tertentu dalam air liur yang bersifat melawan infeksi.
Penulis studi Zheng Li dan timnya mengatakan, temuan ini membantu menjelaskan mengapa orang berusia lanjut lebih baik dalam melindungi diri mereka dari swine flu baru dibandingkan dengan mereka yang berusia lebih muda. Seperti diketahui, swine flu jenis baru melanda China sejak awal tahun ini dan sudah menewaskan puluhan orang.
Air liur merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar yang berada di sekitar mulut untuk membantu proses mencerna makanan. Namun tak hanya itu, air liur juga berfungsi sebagai pelawan mikroorganisme berbahaya yang terbawa melalui makanan ataupun udara.
Sedangkan usia seseorang mempengaruhi kadar glikoprotein tertentu di dalam air liurnya yang dapat melawan mikroorganisme berbahaya. Sebagai informasi, glikoprotein merupakan protein yang dilapisi oleh gula.
Dalam studi ini, para peneliti mencoba untuk menemukan bagaimana usia dapat mempengaruhi perbedaan kemampuan air liur untuk melindungi diri dari influenza. Para peneliti pun menganalisa sampel air liur dari 180 pria dan wanita dengan usia yang bervariasi.
Kemudian mereka menemukan, glikoprotein dalam air liur orang berusia lebih dari 65 tahun lebih efektif melekat dengan virus influenza dibandingkan dengan air liur anak-anak dan dewasa muda.
Para peneliti mengatakan, temuan ini memberi bukti bahwa uji air liur dapat meningkatkan pemahaman, pencegahan, dan diagnosa dari beberapa penyakit penuaan.
Unoviana Kartika/ Asep Chandra