Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Epilepsi adalah murni gangguan organik atau penyakit bukanlah sebuah kutukan sebagaimana persepsi masyarakat umum. Penyakit ini juga tidak menular dan hampir semuanya bisa diobati.
Demikian penuturan dr.Gea Pandhita S, M.Kes, Sp.S, dokter spesialis saraf dari RS Islam Pondok Kopi dalam talkshow Edukasi, Kesehatan Waspada Epilepsi pada Si Kecil, RS Pondok Kopi, Kamis (27/6/2013).
Menurut kacamata medis, epilepsi adalah manivestasi klinik pada tubuh yang terjadi akibat aliran listrik sekelompok sel saraf (neuron) dalam otak tidak normal dan berlebihan.
"Otak memiliki milyaran sel saraf. Supaya bisa berkomunikasi satu sama lain, maka terjadilah aliran listrik yang kecil. Tegangannya tidak besar hanya dalam mikro volt. Nah, bila aliran listriknya tidak normal atau seimbang, terjadilah epilepsi," ujar dr.Gea.
Pengobatan secara medis berlangsung selama dua tahun dan berhenti sampai gejala epilepsi tidak timbul lagi
Lantas apa yang harus Anda lakukan bila menghadapi seseorang dengan kondisi epilepsi?
- pindahkan barang-barang yang berbahaya kompor
- miringkan kepala penderita, supaya lidah tidak mengahalangi saluran pernafasan, dan gejala
- tunggu hingga kejang-kejangnya berhenti, jangan tinggalkan
- jangan menahan gerakan kejang penderita, longgarkan pakaiannya
- jangan pindahkan kalau tempat tidak aman
- jangan masukan apapun ke dalam mulut, seperti makanan, minuman atau obat-obatan
- jangan coba bangunkan
- panggil ambulans atau segera bawa ke dokter bila kejang lebih dari 5 menit