TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Pertanyaan
Dokter Anastasia,
Saya Putri, berumur 26 tahun. Hari ini saya ke dokter gigi karena ada gigi yang ditambal sebelumnya. Tetapi gigi ini tidak tahan air dingin dan panas lagi, sehingga saya ke dokter gigi untuk membuka tambalannya.
Setelah di bongkar tambalannya, dokter gigi saya tersebut menyuruh saya untuk datang 3 hari berikutnya. Setelah saya datang lagi, dokter menambal sementara gigi saya dan menyuruh saya datang
lagi ke dokter 3 hari setelahnya.
Namun, ketika beberapa jam di rumah, mengapa timbul rasa nyeri yang amat sangat hingga saya sakit
kepala, yea Dok? Rasanya sangat sakit hingga saya menangis. Apa ini efek dari tambalan sementaranya? Apakah tambalan sementaranya tersebut adalah obat?
Mohon infonya, Dok.. Terima kasih banyak. (Putri)
Jawaban:
Dear mbak Putri yang baik, terimakasih atas pertanyaan yang diberikan.
Sebelumnya, silakan menyimak artikel senada yang pernah saya tulis untuk tribunnews beberapa waktu lalu berikut ini. Semoga bisa memberikan masukan awal bagi apa yang sedang Putri alami. Klik di sini ya
Semoga bermanfaat.
Nah, terkait apa yang Mbak Putri alami, setelah tambalan pertama dilepaskan, apakah lubang gigi dibiarkan terbuka tanpa pengaplikasian obat/material tambalan gigi apapun selama tiga hari? Apakah Mbak Putri diberitahu.dasar pilihan tindakan sang dokter? Apakah ada obat yang diresepkan untuk diminum? Bila ada, obat apakah yang diresepkan?
Dan, apakah selama tiga hari tersebut ada yang dikeluhkan terkait kondisi sang gigi? Bagaimana bila ada makanan yang menyelip di dalam lubangnya. bagaimana reaksinya bila terkena makanan/minuman panas-dingin.dan bagaimana pula saat sedang beristirahat.?
Kedua, ketika datang kembali , tindakan apakah yang dilakukan oleh sang dokter , sejauh ingatan Mbak Putri? Adakah obat/material khusus yang Beliau aplikasikan pada gigi? Apakah Beliau mengkomunikasikannya terlebih dahulu ke Mbak Putri?
Sejauh mengingat, apa nama obatnya? Apakah ada pesan khusus ke terkait proses penambalan sementara tersebut? Apakah sang dokter juga menjelaskan mengapa musti kembali tiga hari setelahnya untuk dapat dilanjutkan perawatannya? Dan, apakah Beliau memberikan resep obat juga? Bila ada, obat apa yang telah diresepkan..dan apakah obat sempat dikonsumsi?
Meskipun detail informasi penting tersebut belum saya terima, tetapi informasi dari mbak bahwa:
- gigi tidak tahan terhadap panas dan dingin pasca penambalan pertama, dan
- beberapa jam setelah kembali tiba di rumah pasca penambalan kedua lalu timbul rasa nyeri yang amat sangat hingga sakit kepala yang sangat sakit hingga menangis,
dapat memberikan masukan berharga terkait vitalitas jaringan pulpa sang gigi. Dugaan sementara saya, bila rasa sakit yang mBaq Putri alami tersebut murni bermuasal dari gigi tersebut, maka hal tersebut bisa dimungkinkan akibat adanya keterlibatan jaringan pulpa gigi mBaq Putri. Tetapi saya belum dapat memastikan, apakah sifatnya reversible ataukah irreversible.
Saya belum tahu pasti, apa pilihan tindakan yang sang dokter ini telah rencanakan. Tetapi, saya kira.. sebaiknya segera kembali ke sang dokter agar memperoleh tindakan perawatan segera untuk dapat menanggulangi apa yang dikeluhkan tersebut. Dan, silakan bertanya pada Beliau, terkait apa yang telah direncanakan. Insya Allah sang dokter akan menjelaskannya.
Karena salah satu keberhasilan tindakan sangat membutuhkan kerjasama yang baik antara dokter dan pasien. Dan salah satu sarana pendukung pentingnya yakni komunikasi antara dokter dengan pasien.
Umumnya, dalam kasus perawatan gigi berlubang dengan keterlibatan jaringan pulpa, dokter akan mengaplikasikan material obat gigi tertentu untuk sebuah tujuan therapy tertentu, bila dokter melakukan tahapan penambalan sementara.
Jadi, mungkin saja sang dokter telah mengaplikasikan suatu material obat tertentu pada lubang gigi yang lalu beberapa jam setelahnya memberikan reaksi hypersensitive pada jaringan syaraf gigi Mbak Putri. Bila obat ini memang tepat, dan reaksi hypersensitifnya bukan merupakan reaksi alergi, maka dokter akan meresepkan obat anti nyeri/anti radang tertentu. Tetapi, pada keadaan anomali tertentu, sang dokter biasanya akan mengganti jenis obat yang diaplikasikan. Memilih yang sesuai.
Pengobatan, baik medis Barat maupun Timur..merupakan bagian dari seni berbasis ilmu yang bisa dipertanggungjawabkan secara profesional, mbak Putri.. Dengan segenap dirinya, semua dokter berupaya memberikan pelayanan terbaik dalam setiap pelayanannya, sesuai sumpahnya. Insya Allah. Tetapi, reaksi tubuh terhadap sebuah pengobatan tidak selalu dapat kami prediksi dengan tepat.
Sebuah proses pengobatan dan reaksi tubuh terhadap sebuah tindakan pengobatan tertentu tidak selalu semulus yang kita duga. Tidak selalu sesuai teori. Itulah mengapa.upaya pencegahan penyakit jauh lebih utama.
Dokter pun hanyalah manusia biasa yang bisa saja tanpa sengaja pernah melewatkan sebuah step dalam rangkaian prosedur standard pengobatan tertentu.