TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderita diabetes mempunyai risiko terkena neuropati atau gangguan saraf, dua hingga tiga kali lipat dibandingkan tanpa diabetes.
Tidak hanya itu, neuropati juga berisiko bagi yang mempunyai hipertensi, menderita penyakit pembuluh darah misalnya jantung, kanker dan pengonsumsi alkohol dan perokok.
"Sering terpapar bahan kimia, konsumsi obat-obatan penyebab neuropati serta kekurangan vitamin neurotropik bisa juga memicu," tutur kata konsultan neurologis dari Departement Neurologi FKUI/RSCM, Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), dalam media workshop "Neuropati & Puasa, Kondisi & Cara Penanganannya" di Jakarta, Selasa (16/7/2013).
Lantas apa gejala atau tanda-tanda gangguan saraf ini? "Penderita mengalami matirasa, kesemutan, nyeri seperti terbakar di jari-jari kaki, telapak tangan, tungkai, tangan, lengan dan jari-jari tangan. Penderita juga mengalami gangguan penglihatan," katanya.
Tidak hanya itu, pasien mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sulit BAB, kehilangan kontrok kandung kencing, disfungsi efeksi (impotensi), pusing atau pingsan karena penurunan tekanan darah terutana ketika posisi berdiri.
Eko Sutriyanto