Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM - Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu adalah salah satu fasilitas pendukung dan penunjang kualitas kesehatan anak yang cukup krusial.
Di sini, orang tua dapat menimbang anak usia balita dan memeroleh penyuluhan terkait gizi anak. Penimbangan berat badan secara rutin memang diperlukan untuk memantau masa kembang anak sehingga bila ada gangguan pertumbuhan (growth faltering) bisa terdeteksi dan diatasi lebih dini.
Menurut data, persentase tempat penimbangan anak umur 6-59 bulan selama enam bulan terakhir di Indonesia yang dirilis Riskesdas, Posyandu menduduki peringkat pertama yaitu 80,6 persen.
Jumlah ini berbanding jauh dengan fasilitas lain seperti rumah sakit, Puskesmas, dan Polindes. Persentasenya tak sampai 10 persen.
Tak heran jika dibilang Oosyandu memang berperan penting dalam menunjang kualitas kesehatan anak
Di Indonesia, tercatat lebih dari 330 ribu Posyandu tersebar.
Sebagai pos kesehatan "kepercayaan" masyarakat, Posyandu diharapkan dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Menurut Prof. Ali Khomsan, Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, sebuah Posyandu dapat berfungsi dengan baik apabila memenuhi beberapa persyaratan.
"Posyandu harus memiliki kader terlatih yang peduli tumbuh aktif tanggap (TAT). Selain mampu melakukan penimbang dan pengukuran lain, mereka harus memberi penyuluhan soal gizi anak kepada orang tua," kata Ali saat ditemui TRIBUNnews.com usai jumpa pers Kontes Nasional Kader Posyandu, gelaran Tim Penggerak PKK Pusat dan didukung oleh Dancow Batita Nestle Indonesia, di Hotel Mercure, Ancol, Selasa (8/10/2013).
Inisiatif seorang kader juga penting. Mereka harus aktif "menjemput bola", berkunjung ke rumah orang tua yang jarang membawa anaknya ke posyandu.
Setelah kader, barulah peralatan pendukungnya seperti tempat tidur, timbangan, alat pengukur lingkar kepala (antropometri) dan alat peraga penyuluhan kesehatan.
Tak lupa pemberian makanan tambahan (PMT). Menurut Ali, PMT sendiri masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan pemerintah.
Suplai bujet dari pemerintah bagi posyandu untuk pengadaan PMT masih terbatas. Untuk menyediakan bubur kacang hijau dan telur saja, banyak posyandu yang tertatih-tatih.
"Di negara maju seperti Amerika, bujet PMT bisa sampai Rp 100 ribu per anak," ujar Ali.