TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Temulawak merupakan rimpang yang menjadi bahan dasar setiap obat herbal (jamu). Khasiatnya antara lain untuk memperbaiki nafsu makan, meredakan inflamasi dan maag, antikanker, antioksidan, antiaging, dan menyehatkan hati serta ginjal.
Kandungan utama dalam temulawak yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkumin berguna sebagai antiaging, menyehatkan liver, antikanker, meringankan maag, antioksidan, serta menyehatkan ginjal.
Sementara minyak atsiri untuk memperbaiki nafsu makan dan bersifat antiinflamasi, atau dapat membantu meringankan asam urat dan pegal linu.
Khasiat kurkumin baru akan diperoleh apabila temulawak dikonsumsi dalam kondisi segar, misalnya dijus.
"Kalau dipanaskan lebih dari 50 derajat kurkumin akan rusak atau hilang, sehingga tak ada manfaatnya," papar Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR, pakar temulawak dari FK-UGM dan Ketua Tim Pengobatan Herbal di RS Dr. Sardjito, Yogyakarta, saat ditemui dalam acara SOHO Global Health Natural Wellness Sanctuary, di Jakarta (10/10)
Prof. Kertia menyarankan untuk membuat jus dari 1/4 rimpang temulawak seukuran kepalan tangan. Jika tak suka rasanya bisa dicampur madu atau air jeruk nipis.
Sebaliknya, pemanasan akan membuat minyak atsiri dalam temulawak keluar dan dapat dimanfaatkan untuk meredakan pegal linu, asam urat, dan memperbaiki nafsu makan.