News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Lelah Ajak Anak Bicara Biar Pintar

Penulis: Daniel Ngantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemampuan bicara dan berbahasa, menjadi salah satu faktor penentu, seberapa baik kemampuan kognitif dan perilaku buah hati Anda.

Dr dr Ahmad Suryawan SpA (K), Ketua Divisi Tumbuh Kembang RSUD dr Soetomo menuturkan, kemampuan bicara dan berbahasa, merupakan salah satu komponen terpenting pembentukan struktur otak, untuk kemampuan kognitif dan perilaku.

Itu ia paparkan saat Edukasi Media 'Kemampuan Bicara-Bahasa, Awal Kecerdasan dan Perilaku Anak', yang digelar Morinaga dan Kalbe di Hotel Gran Melia, Jakarta, Jumat (13/12/2013).

"Bila anak tak memiliki kemampuan berbahasa dan berbicara dengan baik, kemampuan kognitif dan perilaku mereka akan terganggu," ujarnya.

Kemampuan kognitif mencakup konstruksi berpikir, termasuk proses mengingat (memori), pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Kecerdasan kognitif berasal dari rangsangan yang diterima panca indera (sistem sensoris), yang disalurkan ke otak.

Melalui otak, memori belajar berpikir diterima, diproses, dan disimpan, yang kemudian oleh sistem motorik diterjemahkan dalam bentuk tindakan.

"Sementara, untuk perilaku akan cenderung seperti anak hiperaktif," jelas Ahmad.

Ia memaparkan, ada tiga faktor penyebab utama gangguan bicara, yaitu kerusakan otak, kerusakan organ penerima (indra), dan gangguan input (kurang atau salah stimulasi).

Gangguan input berkaitan dengan bagaimana cara orangtua menstimulasi kemampuan berbicara dan berbahasa anak secara aktif.

Kecerdasan dan perilaku dibentuk pada periode 1.000 hari pertama sejak kelahiran, atau sekitar dua tahun, karena otak mengalami perkembangan cukup signifikan dalam tahap ini.

"Maka, penting buat orangtua untuk aktif mengajak anaknya berbicara pada usia ini, misal dengan bermain bersama," paparnya.

Ia mengimbau orangtua meluangkan waktu untuk berbicara dengan buah hatinya, meski sibuk dengan pekerjaan. Ia menyarankan menitipkan anak kepada nenek.

"Kalau terpaksa harus menitipkan anak kepada jasa babysitter, carilah babysitter yang aktif dan mau ajak bermain," sarannya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini