Laporan Wartawan Tribun Jakarta,Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir lima tahun sudah, aktris dan model Sigi Wimala melakoni perannya sebagai duta kanker serviks (leher rahim) Indonesia.
Adalah kebanggan tersendiri bagi Sigi dapat memegang jabatan tersebut selama lima tahun berturut-turut.
Dalam presentasi singkatnya saat "Seminar Awam Kanker Leher Rahim" yang digelar Soho Global Heath di Jakarta, Jumat (14/2/2014) siang, ia mengatakan masih banyak perempuan Indonesia yang minim informasi yang akurat soal kanker serviks.
Salah satunya perihal pendeteksian dini sebagai pencegahan kanker yang disebabkan virus HPV itu. Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan pendeteksian awal, semisal pap smear dan Inspeksi Visual Asetat (IVA).
Sayangnya, kata Sigi, informasi tersebut belum sampai sepenuhnya ke telinga perempuan Indonesia secara merata.
Tak heran jika kanker serviks disebut sebagai kanker yang paling sering membunuh perempuan Indonesia.
Mengutip data Yayasan Kanker Indonesia 2012, Sigi memaparkan, setiap harinya ada 40 perempuan Indonesia yang terdiagnosis kanker serviks, dan 20 di antaranya meninggal dunia.
"Ini alasan mengapa saya tidak berhenti mengampanyekan pencegahan kanker serviks," ujar Nomine Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 2005 berkat aktingnya dalam film "Tentang Dia" itu.
Ia berharap perannya sebagai duta kanker serviks dapat membantu meningkatkan kewaspadaan perempuan Indonesia terhadap bahayanya kanker tersebut. Yang terpenting mendorong mereka untuk melakukan pemeriksaan dini.