TRIBUNNEWS.COM - Adakah kaitan antara postur tubuh seorang pria dan libidonya? Mungkin saja. Paling tidak, menurut studi terbaru, pria berpostur pendek memiliki frekuensi hubungan seksual lebih banyak dibanding pria jangkung.
Dalam studi yang dimuat dalam The Journal of Sexual Medicine itu, para peneliti melibatkan 531 pria heteroseksual berusia 20-54 tahun. Pria yang dianggap pendek adalah mereka yang tinggi badannya kurang dari 175 cm.
Para pria yang jadi responden adalah mereka yang punya kehidupan seksual aktif dengan pasangan wanita yang tetap, tak punya masalah seksual, dan tak memiliki masalah psikologis. Para responden diwawancarai tentang frekuensi bercinta, kesehatan, dan gaya hidup mereka, selain juga pengukuran tinggi badan dan berat badan.
Hasilnya cukup mudah diprediksi: pria yang bercinta paling sering adalah mereka yang berusia 25-29 tahun dan memiliki berat badan ideal. Dengan kata lain, mereka yang muda, bugar, dan sehat cenderung memiliki kehidupan seksual yang aktif.
Akan tetapi, pria yang memiliki tinggi badan kurang dari 175 cm ternyata memiliki frekuensi seks lebih sering dibandingkan para pria bertubuh jangkung.
Hasil studi tersebut memang berlawanan dengan persepsi yang selama ini dimiliki banyak orang mengenai postur tubuh pria. Tinggi badan merupakan indikator genetik dari kebugaran fisik dan juga daya tarik dari seseorang. Pria yang tinggi, tegap, dan juga tampan dianggap ideal bagi kebanyakan wanita.
Lantas, mengapa pria bertubuh pendek justru, menurut fakta, lebih sering bercinta? Salah satu responden penelitian ini, Justin, yang memiliki tinggi sekitar 170 cm, mengatakan, ia sering dijadikan bahan lelucon karena posturnya cukup pendek untuk ukuran pria kaukasia.
"Pria pendek cenderung berusaha mencari cara menunjukkan sisi kejantanan mereka melalui hal-hal lain," kata pria berusia 23 tahun itu.
Sebagian pria berusaha menunjukkannya dengan mobil mewah, pakaian bermerek, atau memiliki banyak pasangan.
Seks merupakan bentuk pengakuan dari kejantanan pria, dan bagi mereka yang merasa kurang percaya diri dengan postur tubuhnya, ada kaitan antara frekuensi bercinta dan pandangan mereka terhadap arti kejantanan.