TRIBUNNEWS.COM - Membersihkan telinga bagi kebanyakan orang sudah menjadi bagian dari ritual membersihkan tubuh, seperti halnya menyikat gigi atau mencuci muka. Padahal, bagian telinga sebenarnya tak perlu dibersihkan setiap hari.
Telinga yang sehat tidak akan menyebabkan keluhan apa pun. Bahkan, rasa gatal pun tidak.
"Secara anatomi, telinga kita memiliki proteksi sendiri. Jadi kalau ada keluhan dan terasa ingin dibersihkan, pasti ada sesuatu," kata Prof.Zainal A Djaafar, Sp.THT-KL, dari rumah sakit THT Jakarta.
Ia menegaskan, mengorek-ngorek telinga untuk membersihkan "kotoran" justru berbahaya. "Kulit telinga itu sangat sensitif, sehingga mengoreknya secara rutin tidak dianjurkan. Akibatnya bisa iritasi atau malah merusak gendang telinga," katanya.
Penggunaan cotton bud atau korek kuping seharusnya hanya untuk mengeringkan sisa air yang mungkin masuk saat mandi. Serumen atau kotoran telinga berwarna kekuningan sebenarnya berfungsi melindungi telinga dari masuknya kotoran, debu, atau binatang. Secara alami, serumen ini akan terdorong ke luar.
Meski demikian, menurut Zainal, serumen yang menumpuk di dalam telinga bisa menyebabkan gatal bahkan jika mengeras akan mengurangi pendengaran. "Kalau ada gatal atau rangsangan dari dalam telinga, sebaiknya cek ke dokter," ujarnya.