TRIBUNNEWS.COM -Sebuah survei terbaru menyebutkan, anak usia 12 tahun hingga 13 tahun rentan kecanduan pornografi melalui internet.
Kecanduan pornografi pada anak-anak biasanya dimulai ketika anak menghabiskan terlalu banyak waktu di depan komputer tanpa sepengetahuan atau pengawasan orang tua.
Kecanduan melihat situs pornografi dapat memberi dampak buruk bagi anak ke depannya. Berikut ini dampak buruk pornografi pada anak setelah dewasa.
Mengetahui tentang seks melalui pornografi dapat merusak pikiran anak dan memberi ide yang tidak sehat tentang seks. Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka mengharapkan kehidupan seks mereka menjadi serupa dengan pornografi yang mereka tonton.
Selain itu, ini dampak buruk pornografi pada anak setelah dewasa yaitu dapat mendorong anak untuk bertindak seksual terhadap anak-anak lainnya.
Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat, baca, atau dengar. Studi menunjukkan, paparan pornografi dapat mendorong anak-anak untuk bertindak secara seksual terhadap anak yang lebih muda, baik saat masih remaja maupun dewasa.
Psikolig Anjali Chhabria mengatakan, pornografi dapat mengganggu perkembangan anak dan indentitas. Selama periode kritis tertentu masa kanak-kanak, otak anak sedang diprogram untuk orientasi seksual. Selama periode itu, pikiran berkembang tentang bagaimana orang akan terangsang dan tertarik.
Paling penting bagi orang tua adalah bersikap terbuka tentang topik pornografi dan seks, mereka harus bebas untuk mendiskusikan dan membawa topik tersebut dengan anak-anak mereka. Menjelaskan bahwa ada beberapa hal tentang seks yang tidak boleh mereka tahu sebelum dewasa.
Anjali menambahkan, orang tua juga harus memeriksa tanda-tanda kecanduan pornografi pada anak seperti anak berada di ruangan dalam waktu lama dengan pintu terkunci, memeriksa video dan gambar, serta situs yang dikunjungi. (timesofindia.indiatimes.com)