News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Ada Masker yang Proteksi Semua Kompenen Gas Kebakaran Lahan

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis lingkungan bersama pekerja seni seperti Melanie Subono, ada Walhi, Geisha Band, Damian beserta istrinya serta beberapa seniman lainnya melakukan demonstrasi menolak asap dengan menggunakan masker di sekitar patung kuda, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2015). Aksi yang diselenggarakan oleh pegiat seni dan Walhi itu menuntut pemerintah segera menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah serta menangkap pelaku pembakaran. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga saat ini tidak ada satupun jenis masker atau respirator yang dapat memproteksi semua komponen gas dari asap kebakaran hutan.

Komponen asap kebakaran lahan meliputi gas CO2, Co, NOx, SOx, Ozone dan lainnya, juga partikulat meliputi PM10, PM2.5, ultrafine particles dan UAP. Komponen ini masing-masing memiliki dampak pada kesehatan.

Meski begitu, sesuai proses pencegahan primer, skunder dan tersier yang berkait dengan kesehatan akibat pejanan bahan berbahaya termasuk kebakaran lahan, penggunaan masker direkomendasikan.

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr Arifin Nawas Sp.P(K)MARS menyatakan, berbagai penelitian menunjukkan penggunaan masker N95 dan masker bedah tidak berbeda bermakna dari segi kejadian ISPA akibat pejanan asal kebakaran.

"Masker N95 saat ini dinilai masker paling baik karena mampu menghalangi 95 persen partikel yang masuk," katanya di Jakarta, Senin (12/10/2015).

Penggunaan masker bedah didesain untuk memfilter partikel yang besar tapi tidak partikel kecil. Sekitar 60-70 persen partikel masih bisa masuk ke saluran nafas.

"Masker atau respitor didesain mampu mengurangi pejanan partikulet. Penggunaan masker bedah mampu kurangi pejanan masuknya partikel ke saluran nafas," katanya.

Arifin menyatakan, penggunaan masker N95 memang memiliki keterbatasan tidak nyaman dan penggunaan terbatas yakni maksimal 8 jam.

Masker ini digunakan saat seseorang berada di luar ruangan dalam kondisi asap cukup pekat.

"Penggunaan masker tidak direkomendasikan saat berada di dalam rumah, anak-anak, ibu hamil, lansia, pasien dengan penyakit kardiovaskuler atau paru kronik," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini