News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuci Tangan Pakai Sabun Bisa Tekan Hingga 45 Persen Kematian Balita

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan anak-anak menggelar aksi mencuci tangan bersama di halaman kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis (15/10/2015). Aksi peringatan hari cuci tangan sedunia ini dilakukan untuk menekan angka kematian anak dibawah 5 tahun akibat diare dan infeksi saluran pernafasan yang meningkat setiap tahunnya. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai program yang digulirkan, baik pemerintah maupun swasta tetap saja, masalah sanitasi Indonesia belum selesai.

Masih saja ditemukan warga masyarakat yang membuang air besar sembarangan karena tidak memiliki jamban. Bahkan jumlahnya diperkirakan 60 juta orang. Juga penyediaan air bersih, perilaku tidak bersih dan sehat masih sangat kurang.

"Padahal ketiadaan air tidak bersih, sanitasi dan hygienes memicu penyakit diare cacing tipes infeksi paru demam berdarah kaki gajah," kata Imran Agus N, Direktur Penyehatan Lingkungan di Kemenkes RI, Kamis (15/10/2015).

Kebiasaan cuci tangan pakai sabun juga belum membudaya. Organisasi anak dunia Unicef mencatat tahun 2013 sebanyak 152 ribu balita Indonesia meninggal akibat diare.

Diare muncul akibat kurangnya kesadaran masyarakat mencuci tangan pakai sabun. "Mengurangi angka kematian akibat diare, akan dilakukan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun yang diharapkan akan mengurangi angka kematian akibat diare hingga 45 persen," katanya.

Cuci pakai sabun yang benar bila dilakukan sebelum menyiapkan makanan, setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelah menceboki anak atau bayi. Kemudian setelah menggunakan pestisida, insektisida dan sebelum menyusui bayi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini