News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Idap Penyakit Aneh, Wendy Ingin Terus Rontokkan Rambutnya

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jika dibiarkan berlarut-larut, kepala rambut perempuan ini akan menjadi botak. Wendy Clark didiagnosa menderita gangguan aneh yang membuatnya ingin terus merontokkan rambutnya. Terus menerus.

TRIBUNNEWS.COM - Jika dibiarkan berlarut-larut, kepala rambut perempuan ini akan menjadi botak.

Wendy Clark didiagnosa menderita gangguan aneh yang membuatnya ingin terus merontokkan rambutnya. Terus menerus.

Seperti dilansir Mirror, Clark menderita trikotilomania, sebuah sindrom yang membuatnya tak terkendali menarik rambutnya.

Clark hampir botak di usianya sekitar 20-an tahun. Ia bahkan harus menggunakan rambut palsu dan bandana untuk menutupi apa yang telah ia lalukan. Awal tahun ini, ia menyebut bahwa dirinya telah kehilangan hampir 90% rambutnya.

“Saya tidak tahu apa yang telah terjadi, dan saya tidak benar-benar sadar dengan apa yang saya lakukan. Bagi saya itu seperti kebiasaan, tidak ada alasan di balik itu,” ujar Clark seperti dilansir Daily Offbeat.

Clark menunjukkan tanda-tanda trikotilomania pada usia 11 tahun. Ia mengatakan kondisinya memburuk secara bertahap sampai ia tidak bisa mengontrol kebiasaannya menarik rambut. Ia adalah anak yang bahagian, sehat, tapi “kebiasaan buruknya” itu benar-benar tak bisa dihilangkan.

“Orang-orang mungkin telah mencatat tapi tak seorang pun menyinggungnya. Untuk sebagian besar masa remaja saya hingga usia 20-an, saya bisa menutupi setiap daerah (yang rontok) dengan menggunakan rambut palsu; saya berharap tidak ada yang melihat,” tambahnya.

Pada usia 26 tahun ini, ia mulai berkonsultasi ke dokter, mencoba hipnoterapi dan terapi perilaku kognitif.

Meski demikian, ia belum bisa menghentinkan kebiasaan menarik rambutnya itu.

Lainnya, Clark juga diberi pengobatan yang disebut Intralace System oleh seorang spesialis, Lucinda Ellery, di Edinburgh. Setelah menjalani perawatan, ia menangis dengan suka cita ketika melihat wajahnya penuh dengan rambut di kepala.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini