TRIBUNNEWS.COM - Nyawa Anne Ziegenhorn asal Florida, Amerika Serikat, hampir hilang lantaran prosedur implan untuk membesarkan payudara.
Ziegenhorn mengganti implan silikon menjadi jenis saline pada tahun 1998. Lalu, enam bulan kemudian dia mengaku sering sakit di bagian dada dan punggung.
Selain itu, semenjak prosedur penanaman implan, tubuh Ziegenhorn mengalami peningkatan berat badan secara drastis dan beberapa bagian tubuh menderita luka-luka.
Baru-baru ini, akhirnya dokter mengetahui bahwa sakit Ziegenhorn itu disebabkan oleh implan payudaranya yang pecah.
Sebelumnya, dokter yang menangani Ziegenhorn salah mendiagnosa. Hal inipun terjadi karena Ziegenhorn baru menyadari bahwa payudaranya mengalami perubahan bentuk.
Selain penyakit, Ziegenhorn juga mengatakan bahwa anaknya juga jatuh sakit lantaran mengonsumsi ASI dirinya.
"ASIku membuat anakku jadi sakit. Anak lelakiku yang berusia 19 bulan menderita infeksi ginjal. Dia hampir meninggal," ujar Ziegenhorn.
Hasil mammogram Ziegenhorn menyebutkan bahwa implan payudara kanannya pecah, sedangkan implan kiri berjamur dan terpapar bakteri.
Saat ini, Ziegenhorn bersyukur telah melalui tragedi tersebut dengan selamat. Sebab, dia memutuskan untuk mengangkat implan di kedua payudara demi hidup lebih lama agar bisa membesarkan putra semata wayangnya.
Pengalaman tersebut menginspirasinya untuk membentuk komunitas sosial dan mengampanyekan tentang bahaya implan payudara terhadap hidup wanita serta lingkungan sekitarnya.
"Dari pengalamanku melakukan ini selama 30 tahun, sebenarnya orang yang menggunakan implan payudara akan menderita. Kebanyakan dari mereka meninggal karena implikasi,” imbuhnya.