News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Derita Penyakit Langka, Balita Butuh Rp 1 Miliar

Editor: Ade Mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Balita

TRIBUNNEWS.COM, SOLO-Penyakit Atresia Bilier memang masih asing ditelinga kita. Akan tetapi, Penyakit penyumbatan pada tuba (saluran) yang membawa cairan empedu dari hati ke kandung empedu sangatlah berbahaya. Jika tidak segera mendapatkan perawatan, bisa berujung pada kematian.

Ufairah Mamtazah balita berusia empat bulan asal Kalijambe, Sragen yang terkena penyakit langka Atresia Bilier mendapat simpatik dari pengunjung Solo Car Fre Day (CFD), Minggu (10/1/2016). Berbagai dukungan diberikan, melalui tulisan motivasi dan doa di spanduk warna putih yang terbentang dijalan Slamet Riyadi. Selain itu, sejumlah warga juga memberikan sumbangan dana untuk membantu kesembuhannya.

Foto Ufairah bersama keluarga berukuran besar pun terpajang di jalanan CFD. Banyak pengunjung yang melihat foto tersebut langsung terketuk hatinya. Meski banyak dari mereka sebenarnya tidak mengenal sosok bocah mungil itu. Tetapi, hal itu seperti tidak menjadi persoalan. Dengan sukarela, warga pun membantu Ufairah. Dengan harapan besar agar penyakit langka tersebut bisa segera disembuhkan.

"Terus terang saya tidak tahu itu penyakit apa karena baru dengar. Kemungkinan berbahaya melihat itu termasuk penyakit langka," ujar salah satu pengunjung CFD, Ian Hendra (25), Minggu (10/1/2016).

Ian menambahkan, sepertinya tidak hanya dirinya yang bertanya-tanya terkait penyakit ini. Tetapi, banyak masyarakat yang juga tidak paham dengan penyakit langka ini. Ia berharap, pemerintah bisa menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai penyebabnya apa. Dengan begitu, mereka bisa melakukan antisipasi.

"Walau saya tidak tahu penyakitnya itu saya mendoakannya agar yang bersangkutan bisa sembuh. Pemerintah harus berperan menyosialisasikan, karena sebagian besar masyarakat itu belum paham," sambungnya.

Tidak hanya itu saja tapi juga pemerintah bisa membantu pendanaan. Karena sebagian besar itu yang terjangkit penyakit langka adalah masyarakat yang kurang mampu. "Ini juga cukup bagus bisa menggugah kepedulian dan simpatik masyarakat. Jadi pemerintah harus perhatian dan peduli," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan pengunjung lain, Setyowati. Perempuan 23 itu mengaku tidak begitu paham mengenai penyakit tersebut. Kendati begitu, dirinya ingin ikut membantu menyosialisasikan agar ada perhatian dari masyarakat yang lain. "Saya belum paham penyakit itu dan malah baru dengar. Kami siap ikut membantu menyosialisasikan biar ada perhatian, kebetulan saya ikut dalam komunitas dibidang sosial," paparnya.

Sekedar diketahui, penyakit Atresia bilier merupakan kondisi bawaan (kongenital) dimana terjadi penyumbatan pada tuba (saluran) yang membawa cairan empedu dari hati ke kandung empedu. Atresia bilier terjadi ketika saluran empedu di dalam atau di luar hati tidak berkembang secara normal. Sementara, saluran empedu membantu mengeluarkan limbah dari hati dan membawa garam yang membantu usus kecil memecah atau mencerna lemak. Pada bayi dengan Atresia bilier, empedu yang mengalir dari hati ke kandung empedu terhambat. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang mematikan jika tidak diobati.

Sementara itu Pengiat acara, Mayor Haristato menyatakan jika acara ini untuk minta dukungan dan sumbangan dari pengunjung CFD untuk penderita Artesi Bilbier, Ufairah berobat. "Berapa pun yang kami dapat akan diserahkan kepada orang tuanya untuk berobat Ufairah. Banyak simpatik dan dukungan yang diberikan masyarakat, informasinya itu untuk biaya pengobatan Ufairah sekitar Rp 1 miliar dan berharap ada perhatian," pungkas dia.  (Ari Welianto/joglosemar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini