Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah sakit di Jakarta maupun daerah, belum mampu memberikan pelayanan yang dianggap lebih baik dibandingkan negeri jiran Malaysia.
Terbukti, masih saja ada warga negara Indonesia yang memeriksakan kesehatannya ke Malaysia atau diistilahkan wisata medis.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim mengapresiasi kepercayaan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pelayanan medis di Malaysia.
"Kepercayaan yang diberikan tidak hanya sebatas rumah sakit di Kuala Lumpur, namun hingga ke daerah-daerah," kata Zahrain saat membuka pameran My Health Expo 2016 bertema New Year, New Health di Hotel JW Marriot Jakarta, Sabtu (23/1/2016).
Zahrain pernah mengalami peristiwa unik saat hendak pulang kampung ke Penang.
Ia naik pesawat AirAsia, satu-satunya penerbangan langsung dari Jakarta.
"Saat turun pesawat ada yang nanya mau periksa rumah sakit mana, padahal saya sehat-sehat saja. Ini artinya, tiap orang yang datang dari Indonesia ke Penang kemungkinan periksa kesehatan," katanya.
Data Tourism of Malaysia Ministry bahwa sekitar 20-30 persen orang Indonesia datang ke Malaysia masuk katerogi wisata medis.
Tidak mengherankan masyarakat Indonesia lebih banyak memilih Malaysia dibandingkan Singapura karena harga lebih murah dengan fasilitas yang sama.
"Rata-rata pengeluaran yang harus dibayar pasien dari Indonesia sekitar 1.100 ringgit," kata Ahmad Esa, Director Tourism of Malaysia di Jakarta.
Megat Ardian Wira Mohd Aminuddin, Chief Marketing Officer (CMO) Malaysia Healthcare Travel Council mengatakan Malaysia juga merupakan tujuan ideal wisata medis bagi masyarakat Muslim.
"Rumah sakit di Malaysia sangat memikirkan konsep pelayanan yang halal mulai dari makanan halal, tempat beribadah bagi umat Muslim dan obat-obatan yang halal," katanya.
Crescentrating, sebuah konsultan perjalanan Muslim yang berbasis di Singapuramenjadikan Malaysia sebagai Top Friendly Halal Holiday Destinations 2014.