News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernah Kena DBD akan Kebal dengan Virusnya? Simak Ini

Editor: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: TERBARING LEMAH - Khedira Abdillah (5), pasien yang positiv terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) terbaring lemas dengan peralatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Malang, Balikpapan, Minggu (3/4). Jumlah penderita DBD yang dirawat di RSUD sebanyak 52 orang selama bulan Maret 2016. Bahkan RSUD telah mempersiapkan ruangan khusus apabila kasus DBD ditetapkan sebagai Kondisi Luar Biasa (KLB). TRIBUN KALTIM/Aridjwana

TRIBUNNEWS.COM - Infeksi virus memang dapat membuat tubuh kita menjadi kebal sehingga kemungkinan tertular virus yang sama lebih rendah.

Meski begitu, pada virus dengue bukan tak mungkin kita akan terkena kembali meski sudah sebelumnya sudah pernah sakit DBD.

Hal ini karena virus dengue memiliki beberapa macam serotipe.

Menurut dr Mozes Silaban, spesialis penyakit dalam dari Siloam Hospitals Lippo Village, ada empat macam serotipe virus dengue, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Tubuh punya mekanisme membangun kekebalan pada virus dengue setelah pernah terinfeksi.

"Kekebalan pada salah satu serotipe dan pada serotipe lain belum," katanya seperti dikutip harian Kompas (2/5/2016).

Demam berdarah dengue disebabkan infeksi dengue dari genus Flafivirus ditransmisikan nyamuk betina, kebanyakan dari spesies Aedes aegypti.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, di dunia ada 390 juta kasus DBD per tahun dengan 96 juta kasus termanifestasi klinis.

Menurut Mozes, kembali tertularnya seseorang yang sembuh dari DBD disebut secondary infection.

Beberapa bulan atau tahun kemudian, pasien mengalami gejala DBD lagi, seperti pusing, nyeri mata, dan pegal, mirip gejala flu.

Trombosit turun jadi kurang dari 150.000 trombosit per mikroliter darah dan hematokrit naik 5-10 persen.

Karena itu, mantan pasien DBD harus tetap waspada dan tak bisa hanya mengandalkan sistem kekebalan tubuh.

Pencegahan penyebaran virus, perkembangbiakan nyamuk, dan gigitan nyamuk harus terus dijalankan.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini