News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Tiga Kelompok Orang Penyuka Pornografi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mensosialisasikan Kampanye Stop Narkoba, Pornografi dan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak saat Car Free Day di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (4/9/2016). Bentuk kampanye tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat Ibukota akan pentingnya menjaga keluarga dari ancaman narkoba, pornografi dan tindak kekerasan apa pun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM - Bila Anda termasuk orang yang suka menonton film pornografi, Anda tak sendiri. Menurut Huffington Post, situs pornografi memiliki lebih banyak penonton dibanding dengan kombinasi Netflix, Amazon, dan Twitter.

Hasil penelitian menunjukkan, tidak semua penonton pornografi itu sama. Malah, ada tiga kelompok penonton, dan hanya satu yang masuk kategori "sehat".

Menurut studi yang muat di Journal of Sexual Medicine online, ada tiga jenis penonton pornografi: tipe rekreasional, tipe kompulsif, dan tertekan.

Baca: Pemerintah Lemah Awasi Buku Anak Berkonten Pornografi

Penonton yang masuk dalam kategori rekreasional adalah yang paling banyak, yakni mencapai 75 persen dari partisipan yang terlibat dalam penelitian ini.

Kelompok itu menonton film porno total sekitar 24 menit dalam seminggu, mayoritas perempuan, dan berada dalam sebuah hubungan (menikah atau berpacaran).

Kelompok kedua adalah yang "tertekan", yakni memiliki tekanan emosional karena kebiasaannya menonton porno.

Mereka rata-rata menonton 17 menit setiap minggu.

Terakhir adalah kelompok kompulsif, yang jumlahnya sekitar 11,8 persen.

Walau jumlahnya lebih sedikit dibanding dua kelompok lain, tetapi kebiasaannya menonton jauh lebih banyak.

Kelompok ini rata-rata menonton materi pornografi 110 menit setiap minggu.

Dalam penelitian tersebut, tim dari Kanada meminta 830 sukarelawan mengisi kuesioner tentang kebiasaannya terkait pornografi, misalnya seberapa sering menonton, level emosionalnya ketika menonton, dan sebagainya.

Menurut tim peneliti, hanya kelompok rekresional yang masuk dalam kategori "sehat", dalam arti sesekali menonton materi pornografi ternyata memberi manfaat.

Sumber : Medical Daily

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini