News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Aplikasi Ini Jadi Cara Kemenkes Tanggulangi Penyakit Tidak Menular

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumpa pers pelucuran aplikasi digital CekGulaKU dan program Initiative for Health Awareness, Liaising, & Empowerment (INHALE) oleh PT.Boehringer Ingelhiem Indonesia dan Kemenkes di Gedung Prof Sujudi, Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2017)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pengidap Penyakit Tidak Menular (PTM) semakin meningkat di tanah air.

Khususnya Diabetes Mellitus (DM) tipe 2, Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).

"Ancaman PTM terhadap masyarakat di era modern sekarang ini semakin serius. Gaya hidup yang kurang baik seperti merokok, diet yang tidak sehat maupun kurang aktivitas fisik merupakan faktor penyebab tingginya angka PTM di Indonesia," kata dr. Lily Sulistyowati,MM, Direktur Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, dalam jumpa pers di Gedung Prof Sujudi, Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/5/2017).

Sebagai upaya penanggulangan PTM, PT.Boehringer Ingelhiem Indonesia sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan global menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, dalam menghadirkan dua program yakni aplikasi digital CekGulaKU dan program Initiative for Health Awareness, Liaising, & Empowerment (INHALE).

CekGulaKU adalah aplikasi mobile yang menyediakan berbagai informasi lengkap dan menarik mengenai DM tipe 2 dan gaya hidup sehat.

Aplikasi ini memudahkan penyandang diabetes untuk memulai gaya hidup sehat lewat empat fitur utama yaitu Tes Resiko, Artikel Infirmasi, Relomendasi Menu Makanan dan Aktivitas Fisik.

Sebagai fitur tambahan, aplikasi yang sudah dapat diunggah secara gratis ini menyediakan pencatat kadar gula darah, pemesanan obat secara online, hingga fitur pengingat jam makan dan konsumsi obat.

"Semua informasi yang terdapat di aplikasi ini sifatnya untuk mengedukasi dan tidak dimaksudkan untuk mengganti konsultasi dengan dokter. Kami berharap dengan adanya aplikasi ini kesadaran masyarakat akan penyakit DM semakin meningkat," kata dr. Mary Josephine, Medical Director PT PT.Boehringer Ingelhiem Indonesia dalam kesempatan yang sama.

Sementara program INHALE akan fokus pada dua daerah dengan prevalensi tinggi yakni Palu dan Kupang. Dua daerah tersebut akan dilakukan serangkaian kegiatan yang diharapkan, dapat memperbaiki status kesehatan khususnya Asma dan PPOK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini