TRIBUNNEWS.COM - Seorang perempuan mendadak lumpuh setelah mengalami orgasme.
Usut punya usut, perempuan berusia 43 tahun ini nekat berhubungan seks ketika kepalanya pening.
Kini perempuan itu, Lucinda Allen, memperingatkan orang lain agar menghindari berhubungan intim ketika sakit kepala.
Akibat kenekatannya itu, Lucinda, asal Stourbridge Inggris, kini tidak bisa lepas dari kursi rodanya.
Bagaimana tidak, Lucinda mengalami lumpuh bagian kiri tubuhnya dan kini kerap mengalami kesakitan yang parah.
Ketika musibah itu terjadi, pada Agustus 2012, Lucinda sedang hamil.
Begitu mengalami orgasme, ia dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan koma.
Dokter pun harus menjalankan prosedur kraniotomi (membuat lubang pada tengkorak) untuk mengendurkan tekanan pada otaknya.
Enam hari kemudian, ia sadar dari koma.
Saat itu ia mendapati bayi dalam kandungannya baik baik saja dan melahirkan tiga bulan kemudian, November 2012.
Ia berharap, terapi stemsel (sel punca) bisa membuatnya pulih dan bisa bergerak lebih banyak.
Namun, saat ini, ia hanya ingin menyebarkan pengetahuan berhubungan seks saat kepala pening itu bisa membahayakan.
"Tidak seorang pun bicara soal sakit kepala pascaorgaseme," kata Lucinda seperti dikutip Mirror.co.uk, Selasa (27/6/2017).
Bagi Lucinda, itu bisa dipahami, tetapi ia ingin mengatakan bahwa rasa pening itu bisa menjadi peringatan bahaya.
"Gara-gara itu, saya kehilangan sebagian besar dari diri saya, pekerjaan dan saudara yang mungkin akan dipunyai anak saya," kata Lucinda.
Lucinda mendapatkan lima serangan stroke yang oleh dokter diyakini akibat abnormalitas kongenital di pembuluh darah.
Abnormalitas itu pula yang mengakibatkan pening setelah orgasme.
Sakit kepala setelah aktivitas seksual itu diyakini terjadi akibat bocornya cairan tulang belakang dari otak ke tulang belakang.
Cairan ini kemudian naik ketika yang bersangkutan berbaring telentang.
Sejumlah ahli saraf yakin HSA (Headache Associated with Sexual Activity/sakit kepala terkait aktivitas seksual) bisa diakibatkan oleh meningkatnya tekanan hasil pengerahan tenaga.
Ahli saraf yang menangani Lucinda, Alessandro Paluzzi, mengatakan kondisi perempuan itu tidak biasa dan menyebabkan pendarahan internal.