TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai seorang cowok sejati pernah nggak sih kalian bertanya “kenapa sih gue punya puting?” tenang aja bro, lo nggak sendirian.
Nyatanya sangat sering pertanyaan itu diajukan sampai Stephen Jay Gould seorang pakar Biologi Evolusi menuliskannya dalam kolom jurnal yang dibuatnya pada tahun 1933.
Padahal, puting laki-laki bukan dihasilkan oleh evolusi gengs, tapi, puting laki-laki merupakan struktur yang ditinggalkan atau nggak bisa dihapuskan oleh evolusi.
Hah? Gimana maksudnya? Sini sini HAI jelasin
Kepada Live Science 17 juni 2017, paleoantropolog Ian Tatterstall dari American museum of Natural History, New York, mengatakan, laki-laki dan permpuan dibangun menggunakan rancangan genetika yang sama.
Tapi, mereka kemudian berkembang ke arah yang berbeda di dalam kandungan.
Untuk memperjelas, masalah puting ini dan evolusi ini dijelaskan lebih lanjut di buku Exploring the Biological Contributions to Human Health: Does Sex Matter? Yang dipublikasikan oleh Institute of Medicine, Board on Health Sciences pada tahun 2011
Intinya, pada minggu pertama dalam kandungan, calon bayi laki-laki dan perempuan itu berkembang dalam bentuk dan rancangan yang sama.
Baru pada minggu ke enam dan ke tujuh, gen dari kromosom Y membentuk testis yang memproduksi dan menyimpan sperma dan hormone testosterone.
Hormone tadi lah yang mengubah aktivitas genetika pada kelamin dan otak, dan menjadikan janin laki-laki.
Karena tubuh kita merasa memiliki putting tidak menganggu keselamatan, akhirnya evolusi pun tidak memprioritaskan penghilangan puting.
“Nggak ada biaya metabolis apa pun dari memiliki putting. Faktanya, kita sebenarnya sudah membawa banyak beban evolusi dan seleksi alami nggak selalu ada untuk menghilangkan hal-hal yang nggak kita butuhkan,” Kata Tatterstall
HAI-online