TRIBUNWOW.COM - Dalam kehidupan ini, kita tidak pernah dapat lepas dari yang namanya mitos.
Berbagai macam mitos memasuki berbagai macam lini kehidupan masyarakat, termasuk hal yang paling privat, yakni seks.
Berbagai macam mitos tersebut menjadi isu yang diperbincangkan oleh para pasangan di atas ranjang.
Meskipun belum jelas kebenaran, banyak orang yang memercayai mitos-mitos tersebut.
Tak pelak, terkadang hal ini menjadi bahan perseteruan para pasangan di atas ranjang.
Lalu, mitos apa saja yang berkembang di masyarakat seputar seks?
Berikut TribunWow.com rangkum dari laman Menshealth.
1. Wanita kurang tertarik terhadap seks daripada pria
Selama ini, banyak orang yang beranggapan bahwa perempuan memiliki nafsu yang lebih kecil dari pada pria tentang seks.
Hal ini ternyata tidaklah sepenuhnya benar.
Menurut Anapol, wanita tidak tertarik terhadap seks karena ada sebuah trauma yang dialami ketika kecil.
2. Ukuran penis besar dapat lebih memuaskan pasangan
Banyak orang percaya bahwa ukuran penis pria adalah segalanya.
Semakin besar penis yang dimiliki oleh pria, pasangan pun semakin puas.
Namun, ternyata hal ini tidaklah benar.
Ukuran penis tidak ada hubungannya dengan kenikmatan seksual.
Cara seorang pria memperlakukan pasangannya adalah hal mutlak yang lebih penting.
3. Orgasme adalah tujuan
Banyak pasangan berpikir bahwa ketika bercinta, orgasme merupakan tujuan utamanya.
Namun, hal tersebut ternyata salah.
Dilansir dari Independent, kenikmatan seksual sesungguhnya adalah melalui eksplorasi dan petualangan seksual yang dijalani.
4. Kondom mengganggu bercinta
Banyak pria yang mengaku tidak menikmati seks ketika menggunakan kondom.
Oleh karena itu, banyak pria yang enggan mengenakannya.
Padahal, menggunakan kondom berarti peduli dengan pasangannya.
Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pria karena kondom yang salah ukuran atau pelumas yang kurang.
5. Ukuran penis bisa dilihat dari ukuran sepatu
Mitos yang berkembang dewasa ini adalah adanya anggapan bahwa ukuran penis pria dapat dilihat dari ukuran sepatunya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University College London pada 2002, tidak ada korelasi antara keduanya. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)