TRIBUNNEWS.COM - Nama Fidelis Arie Sudewarto belakangan jadi perbincangan.
Hal itu lantaran pria asal Sanggau, Kalimantan Barat tersebut menjadi tahanan BNN.
Ia kedapatan menanam 39 batang pohon ganja.
Bukan tanpa alasan, Fidelis nekat melakukan tindakan tersebut demi menolong sang istri.
Yeni Riawati, istri Fidelis, menderita syringomyelia sejak hamil anak kedua mereka, 2013 silam.
Akibatnya, Yeni harus mengalami beberapa keluhan seperti daya tahan tubuh melemah hingga beberapa organ tubuh tak mampu lagi berfungsi.
Terhitung sejak 19 Februari 2017 lalu, Fidelis ditahan oleh pihak BNN.
Tepat 32 hari setelah Fidelis diamankan, sang istri pun menghembuskan nafas terakhir.
Sementara itu, pada Rabu (2/8/2017) ayah dua anak tersebut akhirnya mendapat keputusan yang bulat.
Oleh hakim Pengadilan Negeri Sanggau, Kalimantan Barat, Fidelis dijatuhi hukuman delapan bulan penjara dan denda Rp 1 miliar.
Meski begitu, kenangan terhadap sang istri tentu masih melekat kuat dalam ingatan Fidelis.
Lebih dari itu, belajar dari kasus Yeni, bagaimana sebenarnya penyakit yang merenggut nyawanya tersebut?
Dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasannya:
1. Berawal dari kista
Syringomyelia dikenal sebagai penyakit langka.
Seperti dikutip dari Nova.ID awal mula penyakit ini adalah munculnya kista berisi cairan (syrinx) yang tumbuh pada sumsum tulang belakang.
Jika tak ditangani secara cepat, kista tersebut bisa tumbuh besar hingga merusak sumsum tulang belakang.
Akibatnya timbul rasa sakit, lemah, dan kekakuan pada punggung, pundak, tangan, dan lengan.
2. Gejala penyakit
Gejala penyakit ini bisa saja muncul di usia remaja atau dewasa awal.
Amat disayangkan, beberapa penderita penyakit ini ada yang tidak merasakan gejala di awal.
Akibatnya, penderita pun tak mendapat perawatan sedini mungkin.
Sedangkan bagi penderita lain, gejala dan komplikasi syringomyelia bisa jauh lebih parah seiring bertumbuhnya syrinx.
Lebih lanjut, dihimpun dari beberapa sumber, gejala-gejala fisik pertanda penyakit ini antara lain:
- Lemah otot
- Hilangnya refleks dan kepekaan terhadap nyeri dan suhu
- Kaku pada bahu, punggung, lengan, dan kaki
- Nyeri di leher, lengan, dan punggung
- Fungsi usus dan kandung kemih terganggu
- Kelemahan otot dan kejang pada kaki
- Wajah nyeri atau mati rasa
- Tulang belakang melengkung atau skoliosis
3. Pengobatan
Penanganan penyakit ini bergantung pada tingkat keparahan masing-masing penderita.
Dalam beberapa kasus, syrinx alias cairan dalam kista bisa hilang dengan sendirinya.
Meski begitu, kasus tersebut masih jarang terjadi.
Adapun, dalam kondisi yang lain,penderita biasanya dianjurkan operasi demi bisa menghilangkan tekanan akibat syrinx.
Operasi akan dilakukan sesuai jenis dan tahap keparahan syringomyelia.
Setelah operasi, perawatan lanjutan pun diperlukan untuk menghindari kambuhnya penyakit tersebut.
4. Pengobatan alternatif menggunakan ganja
Salam kasus Yeni Riawati, istri Fedelis, sang suami menemukan artikel di Internet yang menyebut penggunaan ganja bisa mengurangi dampak penyakit syringomyelia.
Informasi yang beredar pun masih bias.
Pasalnya, dalam beberapa keterangan, Fidelis hanya menyatakan sang istri menjadi bernafsu makan tinggi, tidur lebih nyenyak dan bisa berkomunikasi lebih baik usai mengonsumsi ekstrak ganja.
Namun, seperti dikutip dari beberapa laman kesehatan, ganja memang bermanfaat untuk mengurangi nyeri di tubuh.
Hal tersebut lantaran tumbuhan ini memiliki senyawa kimia cannabidiol (CBD) yang berpengaruh pada otak serta tetrahydrocannabinol (THC) yang mampu mengurangi rasa sakit.
Meski begitu, belum ada penjelasan yang mengungkap penggunaan ganja bisa menyembuhkan syringomyelia secara total.
Penggunaan ganja yang berlebihan pun bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Sementara di Indonesia sendiri, tumbuhan itu termasuk narkotika golongan I yang dilarang penggunaannya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)