News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Pernah Menyepelekan Campak dan Rubella, Ini Bahayanya!

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis memberikan Vaksinasi Kampanye imunisasi MR yang merupakan campak dan rubella (MR) pada siswa di SMPN 20 Kota Malang, Selasa (1/8/2017). Imunisasi MR merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun sebagai komitmen global untuk membasmi virus campak rubella yang bisa memicu kecacatan dan kematian pada anak. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pemerintah mulai melaksanakan imunisasi nasional vaksi gratis campak dan Rubella terhitung Selasa (1/8/2017) kemarin.

Vaksinasi akan diberikan di sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP di enam provinsi di pulau Jawa.

Sementara di luar Pulau Jawa bakal dilaksanakan tahun depan.

Merujuk data Kementerian Kesehatan, sasaran dari program imunisasi ini 75 % di antaranya berusia 7-15 tahun. Sisanya berusia enam tahun ke bawah.

Lantas mengapa imunisasi ini penting?

Masyarakat khususnya para orang tua banyak yang belum mengetahui efektivitas vaksinasi campak dan rubella harus diberikan secara berulang.

Imunisasi campak dan rubella dapat memberikan kekebalan yang sangat tinggi, hingga lebih dari 90 %. Namun vaksinasi harus dilakukan berulang.

Tidak cukup waktu kecil saja, perlu ada pengulangan.

Masalah yang terjadi di Indonesia banyak orang tua yang lupa bahwa setelah akan masuk sekolah harus diulangi lagi vaksinnya.

Virus campak dan rubella tak dapat dihindari jika anak-anak belum kebal terhadap virusnya.

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi mengatakan, Rubella merupakan campak Jerman yang sering kali tak menimbulkan gejala.

Banyak masyarakat belum familiar dengan virus tersebut.

Tanda-tandanya mirip seperti campak tetapi lebih ringan.

"Tidak bergejala jadi orang mana tahu. Campak dan rubella ini dua-duanya virusnya menyerang anak, penyakit anak. Kalau tak diintervensi sebelum 15 tahun, kami khawatir ibu hamil yang terinfeksi bisa sebabkan cacat bawaan pada buah hatinya," jelasnya dalam siaran pers, Kamis (3/8/2017).

Sayangnya, kata Jane, vaksin campak dan rubella dalam 20 tahun terakhir yang masuk ke Indonesia masih impor dan hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas.

Dengan adanya vaksin tersebut, virus rubella pun menurun.

"Virus campak dan rubella hanya ada di tubuh manusia. Imunisasi itu menyebabkan virus menurun tapi bolong-bolong enggak rata hanya diberikan pada menengah ke atas.

Karena itu ayo bertekad bebaskan virus ini tahun 2020," kata Jane.

Berikut ini adalah video tentang pengakuan para orang tua yang anaknya terkena penyakit campak dan rubella.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini