TRIBUNNEWS.COM - Masturbasi sering dianggap sebagai aktivitas yang tabu dan memalukan untuk dibicarakan.
Namun kenyataannya, hampir semua orang pernah melakukannya. Beberapa malah menjadikannya sebagai rutinitas.
Toh, masih ada yang melakukannya dengan waswas. Pertanyaan seputar efek samping dari rutinitas masturbasi masih saja menggedor-gedor benaknya.
Apakah akan jadi loyo, lutut menjadi kopong, dan beberapa mitos lain yang sering disebutkan orang?
Namun ternyata kita tidak perlu khawatir tentang itu, karena selain merupakan aktivitas yang normal dan bisa menurunkan risiko kanker prostat, masturbasi juga memiliki sisi baik dari kacamata psikologi.
Menurut data dari produsen mainan seks Jepang Tenga, yang menyurvei 1.200 pria Amerika Serikat terkait kebiasaan masturbasi, terungkap bahwa pria yang melakukan masturbasi minimal empat kali seminggu, lebih giat bekerja, memiliki kepercayaan diri lebih tinggi, dan bahkan lebih banyak berolahraga daripada orang-orang yang jarang masturbasi.
Temuan ini tentu mengejutkan karena mereka yang suka masturbasi biasanya dianggap jorok, malas, dan kurang kerjaan.
"Orang yang percaya diri secara seksual dan lebih sering masturbasi, biasanya juga memiliki kepercayaan diri di abidang lain, misalnya dalam pekerjaan," Dr. Chris Donaghue, PhD, LSCW, CST, seorang terapis seks yang berbasis di Los Angeles.
"Mereka juga lebih memperhatikan kesehatan mereka, dan lebih menghargai tubuhnya."
Dari sebuah survei soal masturbasi yang dirilis pada 22 September 2017, terungkap bahwa 42 persen dari responden melakukan masturbasi setidaknya seminggu sekali, dan 20 persen mengaku bahwa mereka melakukannya setidaknya empat kali seminggu.