News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejumlah Warga di Jakarta Terjangkit Difteri, Apa yang Harus Dilakukan Agar Tak Tertular?

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSINASI DIFTERI - Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Malang menyiapkan vaksin Tetanus-Diphtheria Toxoid (Td) untuk diberikan pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ahmad Yani, Jalan Kahuripan, Kota Malang, Senin (22/8/2016). Pemberian vaksin pada siswa ini untuk mecegah penularan penyakit Difteri yang telah menjangkiti enam siswa dan satu guru di sekolah tersebut. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Difteri mendadak menjadi momok setelah viral di media sosial.

Tapi, rupanya difteri tak amat menakutkan seperti yang diberitakan beberapa hari ini.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, langkah terbaik menghindari difteri adalah dengan cara melakukan imunisasi rutin.

Imunisasi mesti dilakukan lengkap sejak anak usia 2, 4, 6, dan 18 bulan, 6 tahun, serta 12 tahun.

"Imunisasi selama rentang itu maka akan diberi vaksin difteri paratusis tetanus (DPT)," kata Koesmedi ketika dihubungi Wartakotalive.com, Minggu (10/12/2017).

Baca: Sembilan Orang di Jakarta Utara Terjangkit Difteri

Efeknya cukup tak enak untuk anak seusia itu, yakni badan akan menjadi hangat selama satu atau dua hari.

Selanjutnya, akan lebih baik apabila sesudah dewasa tetap menerima vaksin difteri tetanus (DT).

Untuk dewasa waktu pemberiannya lebih longgar, yakni 10 tahun sekali. Efeknya juga lebih ringan ketimbang vaksin DPT di usia anak.

"Kalau dewasa paling efeknya hanya kemeng di sekitar otot lokasi suntikan saja," jelas Koesmedi.

Baca: Derita Sobari Dikucilkan Warga Setelah Cucunya Meninggal karena Difteri

Koesmedi mengatakan, imunisasi DPT maupun DT bisa dilakukan di puskesmas kecamatan maupun kelurahan.

Vaksin DPT diberikan gratis, sebab saat ini sebanyak 1,2 juta vaksni sudah disebar di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

"Kalau untuk yang dewasa (vaksin DT), tak seluruhnya gratis. Tertentu saja," terang Koesmedi.

Difteri disebabkan oleh Corynebacterium, yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi.

Jika Anda menghirup partikel udara dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, Anda dapat terkena difteri.

Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini