TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beralihnya musim kemarau ke musim hujan di penghujung tahun menyebabkan perubahan suhu lingkungan menjadi lebih dingin.
Perubahan temperatur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena tubuh otomatis akan berusaha menyesuaikan dengan temperatur sekitar yang membuat imunitas rentan menurun.
Di sisi lain perubahan temperatur juga menjadi sarana yang cocok bagi mikroorganisme untuk berkembang sehingga di musim hujan ini kerap muncul beberapa penyakit seperti flu, pilek, diare, demam, batuk atau bahkan penyakit gatal pada kulit.
Meski demikian musim hujan bukan sesuatu yang mesti dikhawatirkan secara berlebihan.
"Dengan berolahraga dan mempersiapkan asupan yang tepat akan membantu tubuh lebih tahan dari serangan penyakit tersebut.," kata Dr Selvam Rengasamy, Health Advisory Board of QNET dalam keterangan pers, Jumat (15/12/2017).
Salah satu cara untuk mengoptimalkan sistem imun tubuh adalah dengan mengonsumsi nutrisi tambahan agar tubuh menghasilkan glutathione.
Baca: Sore Nanti Jakarta Diprediksi Hujan Lebat, Anies Imbau Warga Siaga dan Tanggap
Glutathione atau GSH (Glutathion Sulph Hydril) adalah protein yang terdiri dari 3 asam amino utama (glutamin, sistein, glisin). Sejak kecil tubuh mampu menghasilkan Glutathione secara alami namun memasuki usia 20 tahun produksi Glutathione di tubuh perlahan menurun, membuat kita rentan terhadap penyakit saat kita bertambah tua.
Tidak seperti antioksidan lain, Glutathione bekerja di dalam sel melindungi DNA dari efek berbahaya radikal bebas.
Tanpa zat ini, maka antioksidan seperti vitamin A, vitamin C dan vitamin E tidak bekerja secara optimal. Itulah sebabnya Glutathione disebut sebagai master antioksidan.
Ada beberapa makanan sumber Glutathione seperti brokoli, bayam, wortel, tauge, kol, kembang kol, alpukat, dan lainnya. Selain itu Glutathione juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen tertentu, namun kenyataannya hal itu tidak efektif. Saat diasup apa adanya Glutathione sangat mudah teroksidasi dalam sistem pencernaan dan tidak terserap dengan baik.
Metode paling efektif adalah mempercepat produksi Glutathione dari dalam tubuh, dan untuk melakukannya, dibutuhkan prekursor – blok pembangun utama untuk memproduksi Glutathione.
Baca: ‘Eksis Banget Gandeng Top Social Media Influencer di Indonesia
Dari tiga asam amino yang membentuk formula prekursor untuk produksi Glutathione, Sistein tidak dapat diserap dengan mudah karena sifatnya yang tidak stabil. Sistein dihancurkan dalam saluran pencernaan sebelum mencapai sel Anda. Maka dibutuhkan sistem pengantaran unggul agar Sistein dapat bertahan melalui sistem pencernaan dan diserap ke dalam sel.