TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Instalasi Kedokteran Nuklir merupakan layanan terbaru di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS). Instalasi ini mulai dioperasikan pada 8 Januari 2018 lalu.
Hingga saat ini, sudah ada sebanyak lebih dari 30 pasien dengan berbagai penyakit yang sudah ditangani.
Uniknya, seluruh ruangan didesain khusus dan berbeda dengan ruang perawatan pasien pada umum.
Baca: Warga Cimahi Dihebohkan Penemuan Dua Kerangka Tertutup Sarung di Dalam Rumah, Kok Bisa?
Perawat yang bertugas juga harus memiliki keahlian dan harus menggunakan pakaian khusus ketika bertugas.
Kepala Instalasi Kedokteran Nuklir RSUD AW Syahranie, dr Habursani Hapkido, Senin (29/1/2018) menjelaskan bahwa saat ini, Instalasi Kedokteran Nuklir baru ada di 4 provinsi, yakni Bandung (Jawa Barat), DKI Jakarta, dan Semarang (Jawa Tengah), dan terakhir Provinsi Kaltim.
Instalasi Kedokteran Nuklir ini sendiri bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit kanker, jantung dan lainnya dengan lebih canggih, dan juga untuk terapi.
Baca: Polisi Akan Interogasi Sandiaga Uno Terkait Pengalihan Tanah
Sebelum ada fasilitas ini, pasien yang ingin didiagnosa atau diterapi harus dikirim ke luar daerah.
Seluruh peralatan, kata dr Habursani, sebenarnya sudah tiba di Kota Samarinda awal tahun 2017 lalu.
Namun karena harus melengkapi perizinan dan melengkapi fasilitas ruangan, Instalasi Kedokteran Nuklir ini baru bisa dioperasikan awal tahun 2018.(*)