TRIBUNNEWS.COM - Seiring perawatan estetika kulit menjelma jadi gaya hidup masyarakat modern, klinik kecantikan menjamur di berbagai sudut perkotaan.
Berbagai merek dengan beragam harga berlomba menarik hati masyarakat; terpajang di baliho-baliho jalan, menyusup di mall hingga gang sempit.
Ekspansi terapi kecantikan pun tak hanya menyasar orang dewasa, generasi milenials bahkan memasukkan terapi kecantikan dalam list kebutuhan bulanan mereka.
Pilihan terapinya pun beragam: dari pengunaan bahan-bahan alami nan tradisional, perawatan bersama kapster di salon kecantikan hingga klinik kecantikan modern yang melibatkan dokter dan mendominasi hari ini.
Ya, klinik kecantikan menggunakan dokter spesialis kulit memang merajai tema-tema perawatan beberapa tahun belakangan.
Namun tak banyak yang tahu, sejarah mencatat proses panjang yang melatari keterlibatan dokter dalam klinik kecantikan di Indonesia.
Benarkah keterlibatan dokter dalam klinik kecantikan sempat mendapat penolakan dari beberapa pihak?