TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu di antara penyebab kematian yang paling besar di Indonesia adalah kardiovaskular atau penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Usia berapapun dapat mengidap penyakit tersebut.
Menurut dr. Dafsah A. Juzar, SpJP(K), FIHA, penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia, adalah penyakit tidak menular, dan yang terbesar adalah penyakit kardiovaskular.
"Kalau kita lihat data, ini data dari WHO, kita bisa lihat bahwa prevalensi kematian di Indonesia dari tahun 2000 sampai 2012, dari rentang usia 30 hingga 70 tahun, 23 persen disebabkan oleh penyakit tidak menular, seperti kanker, diabetes, dan penyakit pernafasan kronis," ungkap dr. Dafsah.
Baca: Gaya Hidup Orangtua Berpotensi Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak
"Sebagian besar yang menyebabkan kematian itu adalah penyakit kardiovaskular disease, kalau kita lihat dari tahun 2000 sampai 2012 itu, proporsinya paling besar, 40 persen," lanjut dr. Dafsah.
Pada kesempatan yang sama, dr. Oktavia Lilyasari, SpJP(K), FIHA, mengatakan, penyakit kardiovaskular juga dapat diidap oleh bayi, terutama penyakit jantung bawaan (PJB).
"Jumlah kelahiran sekitar 4,5 juta per tahun, sekitar 40 ribu bayi lahir dengan PJB. Sepertiganya menderita PJB kritis yang dapat mengancam jiwa," kata dr. Oktavia.
Selain itu, dr. Oktavia juga menyatakan, bayi yang mengidap PJB, memiliki resiko kematian yang lebih besar.
"Resiko morbidibitas (menurunnya kualitas kesehatan) dan mortalitas (kematian) meningkat," pungkasnya.(*)