TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Bulan Puasa seperti saat ini, salah satu kebiasaan buruk yang rasanya sulit dihilangkan adalah langsung tidur setelah sahur.
Selain bisa menyebabkan ibadah salat Subuh telat bahkan terlewat, langsung tidur setelah sahur memang tidak dianjurkan.
Baik secara kaidah agama maupun secara medis.
Menurut ahli gizi dari Banjarmasin, Pramono, dalam tulisannya kepada Tribunnews.com, dampak buruk langsung tidur setelah makan sahur antara lain perut buncit.
Perut buncit terjadi karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita.
Selain perut buncit, dampak buruk lainnya adalah refluks.
Apa itu?
Refluks adalah ketika makanan belum dicerna maka bisa berbalik dari lambung ke kerongkongan.
Hal tersebut terjadi karena pengaruh gravitasi akibat kita tidur.
“Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar dan mulut terasa pahit.” tulis Pramono.
Normalnya isi lambung akan kosong kembali sekitar dua jam setelah makan.
Namun, bila posisi tubuh berbaring, maka pengosongan lambung akan terhambat.
Pengosongan lambung yang terhambat akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti diare atau sembelit tergantung bahan makanan yang dikonsumsi.
Yang lebih bahaya, meningkatnya risiko terkena stroke juga bisa terjadi akibat langsung tidur setelah sahur.
Begitulah, bila Anda tak kuat bila tidak tidur setelah sahur, Anda dapat tidur pada waktu dua jam setelah sahur.