TRIBUNNEWS.COM - Peranakan atau rahim turun dalam istilah medis disebut juga prolaps uterus.
Kondisi ini terjadi ketika otot dasar panggul serta ligamen meregang dan melemah, sehingga tidak lagi memberikan dukungan yang cukup untuk uterus.
Akibatnya, rahim turun ke dalam atau menonjol keluar dari vagina.
Prolaps uterus dapat terjadi pada semua perempuan.
Namun, kondisi ini banyak terjadi pada perempuan yang mengalami kelahiran vaginal atau kelahiran normal beberapa kali.
Bila dibiarkan beberapa masalah akan terjadi, seperti sangat sulit mengalami buang air besar atau bahkan terjadi infeksi.
Pada banyak kasus hal ini tentunya bisa membuat seseorang tidak nyaman, atau mengganggu kehidupan normal.
Oleh karena itu mengetahui gejalanya perlu dilakukan setiap perempuan.
Kondisi ini menurut medis terbagi menjadi Prolaps uterus ringan, sedang, dan parah.
Baca: Nikita Mirzani Lebih Ketat Mengawasi Putrinya, Loly Kini Dalam Pengawasan Orang yang Ditakutinya
Umumnya kondisi yang ringan tidak menyebabkan tanda atau gejala.
Di sisi lain, prolaps uterus sedang sampai parah menunjukkan beberapa tanda.
Gejala-gejalanya antara lain :
- Sensasi berat atau seperti tertarik di pelvis atau panggul
- Terdapat jaringan yang menonjol dari vagina
- Masalah kemih, seperti kebocoran urin (inkontinensia) atau retensi urin
- Kesulitan buang air besar
- Saat duduk terdapat rasa seperti ada yang mengganjal, rasanya seperti bola atau seolah ada sesuatu yang jatuh dari vagina
- Kekhawatiran seksual, seperti sensasi kelonggaran dalam jaringan vagina.
Gejala-gejala di atas biasanya akan kurang terasa di pagi hari.
Namun hal tersebut bisa terasa memburuk seiring berjalannya hari.
Jika Anda mengalami hal-hal tersebut sebaiknya mengonsultasikan pada dokter saat gejala prolaps uterus mengganggu aktivitas normal.