TRIBUNNEWS.COM - Banyak fakta tentang kerajaan Inggris akhirnya terungkap.
Mulai berbagai kebiasaan hingga larangan dan aturan yang terdengar aneh di telinga masyarakat biasa.
Sama seperti kerajaan di tempat lain, kerajaan Inggris memiliki adat istiadat yang telah diikuti secara turun-menurun.
Salah satu adat yang harus mereka jalani yaitu menjalankan diet untuk mengatur pola makan.
Diet ini tak hanya diikuti oleh para senior maupun orang dewasa dari anggota kerajaan, tetapi juga para bayi kerajaan.
Masyarakat percaya bahwa keluarga kerajaan langsung akan menyerahkan bayi yang baru saja lahir kepada para pengasuh atau nanny yang bertugas.
Sehingga, para ibu tidak bisa menyusui anak-anaknya secara langsung.
Seperti yang sudah ditulis The Guardian, saat Pangeran George lahir, kerajaan dikabarkan membawa Duchess of Cambridge langsung mengambil cuti selama satu minggu dan kembali ke rumah orangtuanya Berkshire untuk proses pemulihan kesehatan pasca persalinan bersama anak dan suaminya.
Seperti yang telah diketahui banyak orang, sejak abad ke-18, bangsawan Inggris menganggap bahwa menyusui bayi merupakan suatu hal yang tabu.
Dilansir dari Metro.co.uk, bayi kerajaan akan diberi pengganti ASI berupa susu sapi, susu kambing, madu, oatmeal dan bahkan gula.
Ini lantaran para bangsawan memandang bahwa ASI peryama mengandung kolostrum yang dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Baca: Spesialnya Arti Kate Middleton Bagi Pangeran Harry, Minta Izin Sebelum Nikahi Meghan Markle
Namun seiring berjalannya waktu, bangsawan kerajaan yang memiliki bayi memutuskan agar bayinya diberi ASI, tetapi bukan dari ibunya.
Lalu bagaimana bayi kerajaan mendapat ASI? Mereka akan disusui oleh perawatnya.
Perawat-perawat ini juga harus menjalani aturan diet yang telah ditetapkan kerajaan. Mulai dari mengatur menu makanan hingga pola makan.
Hal tersebut bertujuan agar ASI yang keluar memiliki kualitas yang baik bagi bayi kerajaan.
Para perawat sangat dilarang keras mengonsumsi bawang putih, rempah dan minum alkohol selama ia bertugas menyusui.
Kembali ke 1926 silam, Ratu Elizabeth II baru disusui ibunya beberapa bulan setelah kelahirannya, artinya ia tak mendapat ASI ekslusif sebagaimana mestinya.
Namun saat ia memiliki anak, Ratu memilih menyusui anaknya sendiri, meski saudarinya Putri Margaret tetap menentang pilihan yang diambil sang Ratu.
Ratu akhirnya menurunkan kebiasaan ini kepada anak-cucunya, termasuk kepada Putri Diana dan juga Kate Middleton.
Baik Ratu, Diana dan Kate diketahui menyusui anaknya secara langsung, meski harus melewati berbagai aturan diet ketat kerajaan.
Kini, ibu bangsawan kerajaan tidak lagi terikat dengan rezim aturan penolakan menyusui bayi karena menyusui kini dianggap sebagai hak pribadi sepenuhnya.
Bahkan mereka membantu para dokter untuk menyukseskan dan mengubah arah pandang masyarakat bahwa ASI yang keluar dari sang ibu merupakan sebaik-baiknya makanan dan obat bagi Si Kecil.(*)