Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat melakukan aktivitas pada gawai smartphone seperti mengetik, kebanyakan orang mengandalkan kedua ibu jari mereka.
Tak jarang bagian jari tersebut terasa pegal karena terlalu sering digunakan secara repetitif.
Kebiasaan tersebut sebaiknya Anda hindari, sebab bisa menimbulkan cedera.
"Layar smartphone yang kecil terkadang membuat ibu jari kita harus membengkok saat memainkannya. Semakin bengkok, urat semakin meradang karena sudutnya (semakin kecil), memunculkan trigger thumb," kata dokter spesialis bedah ortopedi bagian tangan, Oryza Satria di kawasan Kebayoran, Jakarta, Jumat (27/7/2018).
Trigger thumb merupakan suatu kondisi ketika ada rasa nyeri dan kaku saat jari ditekukan lalu diluruskan.
Peradangan pada bagian tendon menjadi penyebabnya, sehingga membuat jadi terasa seperti terkunci.
"Ada semacam penjepitan pada lapisan tendon yang mengganggu kelancaran pergerakan gelincir tendon, jadi jari seperti terhentak saat ditekukan," jelasnya.
Kondisi ini lebih rawan terhadap pengguna yang memiliki jari panjang, karena akan ada risiko pembengkokan yang lebih besar.
"Kalau menurut saya, sebaiknya ukuran smartphone disesuaikan dengan ukuran jari," tuturnya.
Oryza menyarankan Anda sering memperhatikan posisi saat mengenggam smartphone. Posisikan ibu jari dalam keadaan lurus saat mengetik.
Selain itu, sesekali cobalah mengganti ibu jari dengan telunjuk saat mengetik. "Walau umumnya metode mengetik seperti itu digunakan orang tua, tidak apa sesekali Anda mengganti jari," ungkapnya.
Trigger finger pada umumnya bisa membaik bila jemari Anda diistirahatkan dalam beberapa waktu. Namun, bila kondisi tersebut terus berlangsung lama, segera konsultasikanlah ke dokter.