TRIBUNNEWS.COM - Dokter Sonia Wibisono akan bertolak dari Jakarta ke New York, Amerika Serikat, untuk mengikuti rapat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ia bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menko PMK Puan Maharani, dan pejabat terkait lainnya, mewakili Indonesia, membahas pemberantasan tuberculosis (TBC).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga dijadwalkan menghadiri pertemuan tersebut.
"Penyakit TBC merupakah penyakit infeksi yang masih sangat tinggi di berbagai negara dengan pencegahan dan penanganan yang sangat sulit," ucap Sonia dalam keterangannya, Kamis (13/9/2018).
Maka, lanjut dia, TBC ditetapkan sebagai penyakit yang penting untuk dibicarakan penanggulangannya di rapat tinggi PBB di new York, pada 26 september 2018.
“Saya akan hadir sebagai delegasi Indonesia dalam rapat tinggi PBB di New York, yang mewakili masyarakat sipil untuk membentuk suatu Kelompok Kerja Masyarakat Sipil perwakilan rapat tinggi PBB,” terangnya.
Jumlah penderita TBC di Indonesia, menurut dia, berada di peringkat kedua tertinggi di dunia setelah India. Setiap hari 300 orang meninggal karena penyakit tersebut.
“Makanya, kita harus bersemangat tinggi bersama-sama membantu pemberantasan TBC. Karena ini mengenai semua kalangan, bawah, menengah, maupun atas”, lanjutnya.
Apalagi, kata dia, kuman mycobacterium tuberculosis sebagai penyakit TBC gampang menular dari satu orang ke orang lain. Apalagi saat daya tahan seseorang sedang drop.
"Saya berharap masyarakat bisa berperan serta membantu memberikan informasinya yang berkaitan dengan itu, sehingga persoalan ini bisa saya sampaikan dan bahas di pertemuan," tandasnya.(*)