News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Daun Kelor Jadi Solusi Atasi Malnutrisi

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Daun kelor

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Daun kelor akhirnya mengantarkan  Rumah Kelor, startup yang bergerak di industri produk kesehatan menang dalam ajang Indofood Local Pitch Competition (ILPC) 2018.

Seusai menerima penghargaan, pendiri Rumah Kelor, start up yang bergerak di industri produk kesehatan, Felix Bram mengatakan, daun kelor atau  moringa oleifera memiliki potensi untuk mengatasi malnutrisi yang menjadi masalah gizi di Indonesia, khususnya kekurangan kalsium.

 "Padahal tanaman ini cukup banyak di Indonesia dan berada di wilayah yang banyak masyarakatnya mengalami malnustrisi," kata Felix, akhir pekan lalu.

Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan SIG Bogor, daun kelor secara alami diketahui mengandung 18 dari 20 asam amino esensial yang dapat diserap tubuh dengan baik.

"Kalsiumnya juga tinggi yakni 500 mg kalsium per 100 gram daun kelor lebih baik dari susu bahkan,  zat besi pada daun kelor lebih tinggi dari bayam, begitu juga dengan kandungan vitamin C-nya lebih baik dari jeruk," katanya.

Di Rumah Kelor, Felix mengolah daun kelor menjadi serbuk moringa, teh, cookies, sabun hingga masker. Untuk mendapatkan daun kelor ini, Felix dan tim menanam sendiri daun kelor secara organik.

Baca: Bukan Susu, 3 Makanan Ini Tawarkan Kalsium yang Lebih Tinggi

Felix mengaku telah menggeluti bisnis kelor dan menjadikannya beragam produk yang siap konsumsi, antara lain teh kelor, kue, sabun, masker hingga suplemen kelor berbentuk kapsul.

Untuk pertama kali kompetisi pitch start-up yang berfokus pada solusi pertama kali digelar di Indonesia. Kompetisi tersebut bertajuk Indofood Local Pitch Competition (ILPC) 2018. 

Pemenang kedua ILPC 2018 diraih oleh Yant Sorghum dari Lombok NTB dan pemenang ketiga diraih oleh Garda Pangan dari Surabaya.

Para pemenang berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan mentoring bisnis dari lndofood. Sementara Rumah Kelor sebagai juara utama berkesempatan mengikuti Nutrition Africa Investment 2018 di Nairobi pada Oktober mendatang.

 Direktur Indofood yang juga menjabat sebagai Co-Chair SUN Global, Axton Salim mengatakan,  start-up di Indonesia berkembang dengan pesat di berbagai sektor termasuk kesehatan dan gizi.

Kami melihat rintisan bisnis berbasis teknologi ini bisa menjadi solusi percepatan penanganan masalah gizi yang kita hadapi.

Baca: Pentingnya Pemenuhan Gizi 1000 Hari Pertama untuk Pencegahan Malnustrisi

Oleh karena itu, Indofood bersama SUN Business Network Indonesia dan Block71 menyelenggarakan Indofood Local Pitch Competition, ajang kompetisi bagi start-up Indonesia yang mampu menjawab tiga isu utama gizi yakni obesitas pada anak, stunting pada balita dan anemia pada remaja putri.

"Ajang ini diharapkan membuka peluang kerjasama dari berbagai pihak untuk mengembangkan platform gizi tersebut di skala nasional maupun regional," katanya.

Direktur BLOCK71 Jakarta, Adrian Lim mengatakan,  acara ini merupakan sesuatu yang sangat spesial karena fokus pada penyelesaian masalah gizi.

"Kami mencari start-up yang bisa memecahkan tiga isu utama di atas dari berbagai aspek. Misalnya platform untuk meningkatkan ketersediaan sumber gizi mikro, meningkatkan akses makanan bergizi di daerah-daerah rural, mendorong gaya hidup aktif, teknik meningkatkan kesadaran terhadap gizi buruk dan solusi lain yang unik, menarik dan mudah diaplikasikan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini