Akibat obesitas yang dideritanya, membuatnya menjadi semakin sulit untuk melakukan aktifitas meskipun dia sangat ingin agar tubuhnya normal kembali seperti tubuh manusia pada umumnya.
Tak Mampu Bergerak
Karena badannya yang terus membengkak, Titi Wati hanya bisa tiduran. rumahnya yang terletak di Jalan G Obos XXV Palangkaraya, Kalimantan Tengah karena obesitas.
"Inilah yang bisa saya lakukan, hanya di rumah saja dan ga bisa bergerak jauh dari tempat ini," ujarnya.
Seluruh aktivitasnya hanya ditempat itu saja, seperti mandi yang dibantu anaknya atau suaminya.
Demikian juga saat tidur.
Makan maupun minum, bercengkrama, mengibur diri hingga buang air besar maupun kecil di tempat itu menggunakan pospot dan alat lainnya.
Obesitas yang dialami perempuan yang biasa disapa Sintia ini pun akhirnya mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kalteng.
Ngemil yang Mengerikan
Ngemil yang hanya kegiatan pendamping ternyata menjadi bumerang bagi tubuh, Titi Wati mengalaminya.
Jika dibandingkan dengan kasus obesitas serupa, berat badan yang dialami Titi Wati ini lebih besar .
Aria Permana, bocah asal Karawang dengan bobot 193 kg.
Titi hanya makan nasi sehari dua kali, namun ia gemar sekali ngemil alias makan makanan ringan seperti makan gorengan, bakso, dan juga minum es.
Ahli Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ali Khomsan, menjelaskan ngemil menjadi kegiatan yang lebih berbahaya dibandingkan dengan makan nasi, karena ada unsur karbohidrat dan lemak sehingga lebih mudah gendut jika kebanyakan ngemil.